MOSKOW - Sepersepuluh dari laki-laki di Rusia yang menjadi sukarelawan untuk dikirim ke Ukraina melakukannya demi melarikan diri dari istri mereka, demikian diklaim walikota kota pertambangan batu bara Vorkuta, Yaroslav Shaposhnikov.
“Sekira 10% sukarelawan yang pergi ke garis depan pergi ke sana karena istri mereka mungkin terbiasa dengan kehidupan yang layak… dan mengomel, mengomel, dan mengomel,” kata Shaposhnikov selama diskusi panel online – 'Open Vorkuta'.
Pejabat itu mendesak wanita Rusia untuk mendukung suami mereka. Shaposhnikov, bagaimanapun, tidak merinci apa yang menjadi dasar perkiraan 10%-nya.
Video pertemuan itu diposting di media sosial oleh walikota, yang telah menjadi viral dan mendapat liputan media yang luas. Di tengah gelombang ejekan, Shaposhnikov membela pernyataannya, mengatakan komentarnya diambil di luar konteks oleh media.
“Saya adalah seorang patriot Tanah Air saya. Saya tidak bisa mengatakan secara objektif bagaimana (komentar) itu terlihat dari luar. Kata-kata itu diambil di luar konteks, dan beberapa bahkan memberikan interpretasinya sendiri. Anda perlu menonton video lengkapnya, tetapi secara umum, saya teguh pada pendirian saya: Seorang wanita adalah bagian belakang dan dukungan seorang pria, yang harus dia dukung dalam situasi apa pun,” katanya kepada outlet media Podyem, sebagaimana dilansir RT.