KEEROM - Gubernur Papua, Lukas Enembe hingga saat ini belum menghadiri pemeriksaan di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kediaman orang nomor satu di Papua itu juga dijaga oleh ratusan pendukungnya.
Ketua Adat Sekanto Keerom Papua, Didimus Werare meminta kepada masyarakat Papua untuk membiarkan KPK melakukan pemeriksaan terhadap Lukas Enembe yang diduga terlibat dalam kasus Korupsi.
"Dan warga khususnya yang masih berada dikediaman Lukas Enembe untuk kembali ke rumah masing - masing, agar KPK dapat menjalankan tugasnya dalam melakukan pemeriksaan dengan baik terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe," kata Didimus Werare saat ditemui di Keerom, Papua, Selasa (4/10/2022).
"Kami sudah melihat sudah ada dua kali panggilan KPK, namun Lukas Enembe tidak hadir, dan kami mendukung KPK untuk melakukan pemeriksaan terhadap Lukas Enembe secara profesional," sambungnya.
BACA JUGA:Usai Pramugari Cantik, KPK Periksa Bos dan Pilot PT RDG Airlines di Kasus Lukas Enembe
Pihaknya mendukung KPK agar diproses melalui jalur hukum demi kelancaran penyelesaian kasus tersebut.
"KPK harus memeriksa Lukas Enembe beserta pejabat terdekatnya agar semua yang berkaitan dengan kasus korupsi dapat dihukum," tuturnya.
BACA JUGA:Lukas Enembe Diduga Gunakan Jet Pribadi dengan Layanan Kelas Satu
Didimus mengatakan, Lukas Enembe harus sadar dan mau diperiksa KPK sesuai aturan hukum, apabila pihaknya merasa benar segera disampaikan kepada KPK.
"Kami orang adat tidak akan melakukan intervensi karena tidak mau ada pengorbanan yang sia-sia," tegasnya.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh warga Papua agar memperbolehkan tim KPK masuk karena Lukas Enembe harus taat hukum.
"Warga dari wilayah Keroom tidak ada yang bergabung dengan Lukas Enembe, mereka bekerja dan tinggal bersama keluarga masing-masing," pungkasnya.
(Arief Setyadi )