Share

Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 131 Orang, Raja Charles III Kirim Pesan Belasungkawa kepada Indonesia

Susi Susanti, Okezone · Kamis 06 Oktober 2022 11:38 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 06 18 2681726 tragedi-kanjuruhan-tewaskan-131-orang-raja-charles-iii-kirim-pesan-belasungkawa-kepada-indonesia-SvBQ8k8BfD.jpg Raja Charles III kirim pesan belasungkawa ke Presiden Jokowi terkait kerusuhan Stadion Kanjuruhan (Foto: PA Wire)

INGGRIS - Raja Charles III telah mengirimkan “belasungkawa yang tulus” kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga yang terkena dampak kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim).

Seperti diketahui, sedikitnya 131 orang tewas dan ratusan lainnya cedera dalam salah satu bencana stadion terburuk di dunia pada Sabtu (1/10/2022).

Raja mengatakan kepada Presiden Jokowi bahwa dia dan istrinya, Permaisuri Camilla, “sangat sedih” mendengar tragedi itu.

Baca juga: Dikecam Netizen Soal Kerusuhan Kanjuruhan, Ade Armando Bikin Video Klarifikasi

“Saya dan istri saya sangat sedih mendengar hilangnya nyawa dan cedera pada pertandingan sepak bola di Malang pada 1 Oktober,” tulis sebuah pesan dari Raja Charles III yang ditandatangani, dikutip Evening Standard.

Baca juga: Mahfud MD Sebut TGIPF Kanjuruhan Mulai Turun ke Lapangan   

“Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Anda, keluarga yang terkena dampak, dan rakyat Republik Indonesia pada saat yang sulit ini,” lanjutnya.

Sementara itu, pejabat Indonesia mengatakan pada Senin (3/10/2022) mereka akan membentuk komisi untuk menyelidiki apa yang menyebabkan kematian setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di stadion yang penuh sesak di Malang, Jawa Timur (Jatim).

Follow Berita Okezone di Google News

Kerusuhan itu terjadi setelah polisi menembakkan gas air mata kepada suporter yang menyerbu lapangan, memicu tuduhan tindakan mereka memperburuk kerusuhan menjadi bencana mematikan.

Fans mulai berlari ke lapangan setelah Arema menderita kekalahan 3-2 dari lawan mereka. Kemudian petugas menembakkan gas air mata, memaksa beberapa untuk lari ke pintu keluar yang sempit.

Asosiasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengatakan menunda membuka kunci gerbang keluar setelah kekerasan pecah ikut berkontribusi pada kerusuhan tersebut.

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan dalam peraturan keselamatannya bahwa tidak ada senjata api atau "gas pengendali massa" yang boleh dibawa atau digunakan oleh petugas atau polisi.

Berbicara setelah tragedi itu, Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan olahraga itu dalam "keadaan shock setelah insiden tragis yang terjadi di Indonesia" dan pertandigan itu menjadi "hari yang gelap untuk semua yang terlibat".

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini