WHO mengatakan bahwa sejauh ini, produk telah diidentifikasi di Gambia, tetapi mungkin telah didistribusikan ke negara lain melalui pasar informal.
Badan kesehatan mengatakan sedang "melakukan penyelidikan lebih lanjut" dengan perusahaan dan otoritas India.
"Semua batch produk ini harus dianggap tidak aman sampai mereka dapat dianalisis oleh Otoritas Regulasi Nasional yang relevan," tambahnya.
Terkait hal ini, Maiden Pharmaceuticals belum berkomentar. BBC telah menghubungi perusahaan untuk memberikan komentar.
Seperti diketahui, India memproduksi sepertiga dari obat-obatan dunia, sebagian besar dalam bentuk obat generik.
Rumah bagi beberapa perusahaan farmasi dengan pertumbuhan tercepat, negara ini dikenal sebagai "apotek dunia" dan memenuhi banyak kebutuhan medis negara-negara Afrika.
Namun, pemerintah India mengatakan telah mengekspor sirup obat batuk itu hanya ke Gambia".