Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Penembakan Massal di Day Care di Thailand, Korban Capai 37 Orang

Awaludin , Jurnalis-Sabtu, 08 Oktober 2022 |06:32 WIB
 5 Fakta Penembakan Massal di Day Care di Thailand, Korban Capai 37 Orang
Khamrap, pelaku penembakan massal di Thailand (foto: facebook/india.com)
A
A
A

SEBANYAK 37 orang tewas dalam penembakan di tempat penitipan anak-anak di provinsi utara Thailand pada Kamis, 6 Oktober 2022. Polisi mengatakan bahwa korban termasuk anak-anak dan orang dewasa. Pelaku diketahui bernama Khamrap. Berikut sejumlah faktanya:

1. Pelaku Membunuh Anak saat Tidur Siang

Pelaku itu diketahui masuk tempat penitipan anak dan kemudian menembak anak-anak yang sedang tidur siang.

"Kami menemukan pelaku mencoba masuk dan dia terutama menggunakan pisau untuk melakukan kejahatan dengan membunuh sejumlah anak kecil," kata Kepala Kepolisian Thailand Damrongsak Kittiprapat, dikutip BBC.

 BACA JUGA:Percepat Penyelidikan Penembakan Massal Tewaskan 37 Orang, PM Thailand Perintahkan Panglima Polisi Turun Tangan

Petugas yang bergegas ke kamar bayi dihadapkan dengan mayat orang dewasa dan anak-anak, beberapa di antaranya masih sangat kecil, tergeletak di dalam dan di luar gedung.

"Kemudian dia keluar dan mulai membunuh siapa pun yang dia temui di sepanjang jalan dengan pistol atau pisau sampai dia tiba di rumah,” lanjutnya.

2. Pelaku Bunuh Istri dan Anaknya Sebelum Bunuh Diri

 

Pelaku penembakan massal yang menewaskan 37 orang di tempat penitipan anak di Provinsi Nong Bua Lamphu, Thailand, membunuh istri dan anaknya sebelum mengakhiri hidupnya sendiri.

 BACA JUGA:Penembakan Massal 37 Orang Tewas di Thailand, Saksi Mata: Darah Ada di Mana-Mana

Polisi Thailand pun segera menerbitkan seruan perburuan online - mengidentifikasi pria itu sebagai Panya Kamrab, seorang pria lokal.

"Kami mengepung rumah dan kemudian menemukan bahwa dia bunuh diri di rumahnya,” lanjutnya.


3. Pelaku Mantan Perwira Polisi

 

Khamrap dilaporkan dipecat dari dinas kepolisian tahun lalu karena gagal dalam tes narkoba dan akan diadili di pengadilan. Dia juga diduga dalam pengaruh obat-obatan saat melakukan pembantaian keji itu.

Penembakan massal jarang terjadi di Thailand tetapi pada 2020, seorang tentara yang marah atas kesepakatan properti yang gagal menewaskan setidaknya 29 orang dan melukai 57 orang dalam amukan yang membentang di empat lokasi.

4. Tidak Ada WNI yang Menjadi Korban Penembakan

 

Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI), mengutip laporan dari KBRI Bangkok, mengatakan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa ini.

“KBRI Bangkok sudah berkoordinasi dengan Kemlu Thailand serta berkomunikasi dengan simpul masyarakat WNI, hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban peristiwa penembakan di Distrik Nong Bua, Provinsi Lamphu Thailand,” jelas Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha kepada media.

5. Thailand Berduka, Bendera Berkibar Setengah Tiang

 

Thailand berduka atas serangan senjata dan pisau yang mengerikan di sebuah pusat penitipan anak di timur laut yang menewaskan 37 orang, termasuk 23 anak-anak.

Orang tua berkumpul di luar gedung pada Jumat (7/10/2022) pagi, menangis dan memegang mainan anak-anak mereka.

Bendera di seluruh Thailand berkibar setengah tiang saat negara bergulat dengan tragedi itu. Semalam, peti mati merah muda dan putih yang dihiasi dengan emas, membawa mayat anak-anak, dibawa ke kamar mayat rumah sakit di Udon Thani dan diletakkan dalam barisan.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement