Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Indikasi Judi di Balik Tragedi Kanjuruhan, DPR: Pertandingan Seri Saja Bandar Sudah Untung

Avirista Midaada , Jurnalis-Jum'at, 14 Oktober 2022 |05:41 WIB
Indikasi Judi di Balik Tragedi Kanjuruhan, DPR: Pertandingan Seri Saja Bandar Sudah Untung
Komisi III DPR, Arteria saat kunjungi Kanjuruhan (Foto MPI)
A
A
A

"Kalau keamanan dan keselamatan itu ada 160 list nggak mungkin semua stadion terpenuhi, kecuali beberapa stadion kayak Bung Tomo dan sebagainya, tapi upaya-upaya mitigasi seperti apa. Upaya-upaya antisipasi seperti apa tiket terjual berapa," terangnya.

Pria 47 tahun ini menjelaskan, seharusnya tidak mencetak tiket penuh sesuai kapasitas stadion. Hal ini demi menjaga keselamatan dan keamanan selama di dalam stadion, sebagaimana saat ia pernah berkecimpung di PSSI.

"Kapasitas stadion 43 ribu, zaman kami cuma (cetak tiket) 80 persen, misalkan cuma 35 ribu itu pun berdasarkan annev, kalau annev 20 ribu yang dipakai 20 ribu, stadionnya memang kosong karena alasan keamanan," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, kerusuhan pecah setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, pada Sabtu malam (1/10/2022) di Stadion Kanjuruhan Malang. Pertandingan sendiri dimenangkan tim tamu Persebaya dengan skor 2 - 3. Para suporter merangsak masuk ke lapangan dan menyerbu pemain. Banyak orang meninggal dunia karena tembakan gas air mata ke tribun, hingga membuat panik ribuan suporter dan terjadilah desak-desakan.

Akibat kejadian setidaknya 132 orang dikonfirmasi meninggal dunia dan 550 orang luka-luka hingga Selasa sore (11/10/2022). Para korban ini tersebar di 24 rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Kota Malang dan Kabupaten Malang.

Para korban mayoritas berdesakan meninggalkan stadion karena semprotan gas air mata polisi ke arah tribun penonton. Akibat para penonton mengalami sesak napas dan terjadi penumpukan hingga insiden terinjak-injak di pintu keluar stadion.

Pasca kejadian ini, tim investigasi bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit menetapkan enam tersangka, yakni Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penanggungjawab kompetisi, Ketua Panpel Arema Abdul Harris, Sekuriti Officer Suko Sutrisno.

Sedangkan tiga tersangka lain yakni Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidiq Achmadi, dan Komandan Kompi (Danki) 3 Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarmawan.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement