Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

"Takut Membunuh", Tentara AS Dilatih Habis-habisan Usai Perang Dunia II

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Jum'at, 21 Oktober 2022 |06:10 WIB
Tentara AS. (via BBC)
A
A
A

Kontroversi

Namun tidak semua kalangan militer mendukung karya Marshall. Kritik tajam pada akhirnya mencoreng reputasinya.

Di samping catatannya yang dipertanyakan, beberapa serdadu yang diwawancarainya belakangan mengaku Marshall tidak pernah bertanya apakah mereka pernah menembakkan senjata.

Marshall juga tidak pernah mengemukakan analisis statistik untuk mendukung angka-angka estimasi yang dibuatnya.

Menurut penulis Kanada, Robert Engen: "Ada kemungkinan bahwa rasio jumlah penembakan yang terkenal itu direkayasa berdasarkan pemikiran Marshall soal pertempuran."

"Terlepas dari semua karya historisnya—dan jumlahnya banyak—Marshall adalah pria yang mengalami rabun akademis dan melihat apa yang dia ingin lihat."

Namun, yang terutama adalah klaim-klaimnya—semisal pengakuan pernah memimpin pasukan dalam Perang Dunia I dan menjadi perwira termuda dalam seluruh pasukan tempur Amerika di luar negeri—sepenuhnya salah.

Dia baru diberi pangkat sebagai perwira pada 1919, kemudian berpartisipasi di Eropa dengan mengawal para serdadu ke kampung halaman setelah perang berakhir.

Argumen-argumennya juga membuat kesal para tentara veteran yang merasa reputasi mereka tercoreng.

Seorang sersan tua mempertanyakan teori Marshall dengan sinis, "Apakah para perwira militer berpikir kami memukuli tentara Jerman sampai mati?"

Estimasi 15% sampai 20% yang dikemukakan Marshall masih sering dikutip sumber-sumber kredibel sampai sekarang, jauh setelah landasan argumennya dipertanyakan.

Namun, warisan Marshall tidak diragukan. Karya-karyanya membuat segenap serdadu di seluruh penjuru dunia menjadi mesin pembunuh yang lebih efisien.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement