Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sampah Menumpuk Dekat Pasar Baru Cikarang, Warga dan Pedagang Terganggu Bau Menyengat

Ade Suhardi , Jurnalis-Sabtu, 29 Oktober 2022 |14:49 WIB
Sampah Menumpuk Dekat Pasar Baru Cikarang, Warga dan Pedagang Terganggu Bau Menyengat
Tumpukan sampah dekat Pasar Baru Cikarang. (Foto: Ade Suhardi)
A
A
A

BEKASI - Warga dan pedagang mengeluhkan bau tak sedap akibat tumpukan sampah dari Pasar Baru Cikarang yang berada di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Tumpukan sampah tersebut dibiarkan menumpuk persis di badan jalan, sehingga menimbulkan bau menyengat dan menggangu kenyamanan warga yang melintas di jalan tersebut.

Salah satunya Ferdi (21), pedagang yang tidak jauh dari lokasi tumpukan sampah menuturkan, sampah tersebut sudah lama berada di jalan. Sampah didominasi sayuran dan sisa pemotongan ayam yang berasal dari dalam Pasar Baru Cikarang.

"Ada sebulan mah itu, sampah dari pasar ituk an ada pengurusnya, tapi kaya gak ngurusin. Mobil paling mengangkut seminggu dua kali, sampah makin banyak, yang dagang di sini kasian kebauan," ujar Ferdi, Sabtu (29/10/2022).

Tumpukan sampah mendatangkan banyak lalat, berbau tidak sedap, bahkan menimbulkan kemacetan di jalan utama tersebut pada jam kerja.

Baca juga:  Penampakan Tumpukan Sampah Tutupi Aliran Kali di Bekasi Timur, Bau Busuk Menyengat!

"Banyak laler, bau menyengat kayak bau bangkai, padahal ini kan jalan utama juga, jadi ganggu aktivitas banget ini yang jualan sama yang lewat juga, jadi macet kalau jam sibuk, apalagi kalau pagi sama siang itu bau banget nyengat sampai bikin kepala pusing," ungkapnya.

Padahal sebelumnya, tambah Ferdi, sampah-sampah tersebut setiap harinya diangkut oleh petugas, namun satu bulan terakhir kondisinya berubah. Dalam seminggu hanya ada dua unit truk yang mengangkut sampah di lokasi itu.

"Biasanya mah tiap hari diangkut, tapi sekarang ini jarang diangkut dan ditumpuk di situ di pinggir jalan, kita bayar mah tetap saja bayar iuran sampah, Rp5.000 tiap hari belum kalau ngangkut kita ngasih lagi Rp10.000 jadi Rp15.000 bayar," keluhnya.

"Kalau ditanya alesannya ngangkut yang di dalam pasar dulu, padahal ini kan dipinggir jalan ganggu aktivitas orang yang lewat yang jualan juga,” tutup Ferdi.

Hal senada juga diungkap Yanih (48) warga yang setiap hari melintas di Jalan Yos Sudarso. Bukan hanya bau busuk yang menyengat, air yang keluar dari tumpukan sampah kerap membuat licin dan membahayakan dirinya saat melintas.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement