WASHINGTON - Para pemimpin senior militer Rusia diketahui membahas bagaimana dan kapan mereka dapat menggunakan senjata nuklir di medan perang di Ukraina pada bulan lalu.
Hal ini diungkapkan dua pejabat Amerika Serikat (AS) kepada CBS News. Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan tidak terlibat dalam pembicaraan itu.
Gedung Putih mengatakan telah "semakin khawatir" tentang potensi penggunaan senjata nuklir selama beberapa bulan terakhir. Tetapi menekankan bahwa AS tidak melihat tanda-tanda Rusia mempersiapkan penggunaan nuklir tersebut.
Itu sesuai dengan penilaian intelijen Barat sebelumnya bahwa Moskow belum memindahkan senjata nuklirnya.
Baca juga: Pertama Kalinya, Putin Menonton Latihan Nuklir Rusia Sejak Invasi ke Ukraina
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuduh Barat "sengaja mengangkat topik", meskipun waktu diskusi militer tingkat tinggi Rusia pada pertengahan Oktober adalah penting.
Baca juga: Presiden Ukraina: Ancaman Nuklir Rusia Adalah Risiko Bagi Seluruh Planet
Pada akhir September lalu, Putin telah meningkatkan retorika nuklir dan anti-Baratnya, berbicara tentang menggunakan segala cara yang dia miliki untuk melindungi Rusia dan tanah Ukraina yang diduduki yang telah dicaploknya.
"Ini bukan gertakan," katanya, menuduh Barat melancarkan pemerasan nuklir dan membual tentang senjata Rusia yang lebih modern daripada yang ada di gudang senjata NATO.