Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kunjungan Kontroversial dan Singkat Hanya 11 Jam ke China, Kanselir Jerman Minta Presiden Xi Desak Rusia Hentikan Perang di Ukraina

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 05 November 2022 |11:05 WIB
Kunjungan Kontroversial dan Singkat Hanya 11 Jam ke China, Kanselir Jerman Minta Presiden Xi Desak Rusia Hentikan Perang di Ukraina
Kanselir Jerman bertemu dengan Presiden Xi Jinping meminta China desak Rusia hentikan perang di Ukraina (Foto: Reuters)
A
A
A

Kedatangan Scholz ke China dipertanyakan banyak orang di Eropa. Termasuk anggota pemerintahan Scholz sendiri, yang khawatir kehadirannya akan meningkatkan reputasi domestik Xi yang semakin otoriter.

Namun Scholz, seperti pendahulunya Angela Merkel, berpendapat bahwa masalah global hanya dapat diselesaikan melalui kerjasama dengan China. Dia mengatakan pertemuan tatap muka memfasilitasi diskusi, bahkan tentang isu-isu yang sangat tidak disetujui oleh kedua negara.

Dia menjelaskan ada pengakuan bersama bahwa masa-masa sulit. Termasuk Presiden Xi menyatakan keinginannya untuk bekerja sama di "masa perubahan dan gejolak".

Ada kesepakatan untuk terus berbicara - tentang perang di Ukraina, ketahanan pangan dan energi global, perubahan iklim dan pandemi global.

Dalam kunjungan ini, Scholz juga mengulangi posisi Jerman di Taiwan, yakni setiap perubahan status quo harus damai dan dengan kesepakatan bersama dan hak asasi manusia, semua itu harus dilindungi, terutama yang berkaitan dengan minoritas di Xinjiang.

Kunjungan itu akan diteliti dengan cermat di ibu kota Eropa. Sebelumnya, Scholz menjanjikan kebijakan luar negeri yang dipimpin nilai-nilai dan perubahan dalam pendekatan Jerman ke China. Janji ini dia ulangi sebelum kunjungannya. "Jika China berubah maka pendekatan kami terhadap China harus berubah," katanya.

Tetapi banyak orang di Jerman dan di Eropa tidak mempercayainya tentang hal itu. Sebagian karena proposal baru-baru ini dan kontroversial, yakni menjual saham di pelabuhan Hamburg ke perusahaan China.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement