"Kedua, poros perubahan yang terdiri dari partai Nasdem, PKS dan Demokrat. Poros ini terbentuk atas kesamaan figur Anies Baswedan yang memiliki elektabilitas tinggi kemudian Anies dinilai sebagai tokoh antitesanya Jokowi,”tambahnya.
Besar kemungkinan kata dia, PKS dan Demokrat sebagai partai diluar pemerintah untuk tetap mendukung Anis Baswedan sebagai capres.
Kendalanya ada di cawapres pendamping Anies, yang sampai hari ini tidak ada tokoh PKS dan Demokrat yang mampu melangkahi elektabilitasnya Anies.
"Ketiga, komposisi Koalisi Indoneisa Raya (KIR) yaitu Gerindra dan PKB keduanya sudah membentuk piagam deklarasi masih terkendala oleh faktor elektabilitas figur. Baik itu Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto, keduanya sama-sama berkeinginan maju sebagai capres, sedangkan elektabilitas Prabowo lebih besar daripada Muhaimin Iskandar, kemungkinannya ya Prabowo Subianto sebagai capres,"ulasnya.