JAKARTA – Setelah hampir lima abad, surat yang ditulis dengan kode rahasia berhasil dipecahkan oleh kriptografer.
Pesan itu berisikan kekhawatiran Chales V, yaitu seorang Kaisar Romawi Suci dan Raja Spanyol yang dikabarkan akan dibunuh oleh tentara bayaran Italia bernama Pierre Strozzi.
Charles merupakan seorang yang paling berkuasa pada abad ke-16. Dia memimpin kerajaan besar yang menguasai sebagian Eropa Barat dan Amerika selama lebih dari 40 tahun.
 Baca juga: Warga Rusia Gunakan Kode untuk Hindari Pengawasan Polisi
Tim peneliti menfasirkan bahwa pesan ditulis pada Februari 1547. Pada saat itu terjadi konflik antara Prancis dan Spanyol dikenal sebagai perang Italia.
Baca juga:Â Â Ratu Elizabeth II Selalu Bawa Tas Tangan, Ada 3 Kode Rahasia yang Harus Dilihat Para Pengawal
Setelah penandatanganan Perjanjian Crépy tiga tahun sebelumnya, perdamaian yang rapuh telah pecah antara dua pihak yang berperang.
Terlebih kematian Raja Henry VIII dari Inggris pada Januari 1547 telah menempatkan raja Spanyol di posisi kelemahan. Maka dari itu, Charles mengirim pesan ke duta Prancisnya, Jean de Saint-Mauris.
Dia menyuruh untuk mencari tahu tentang rumor rencana pembunuhannya dengan penuh waspada dan takut terhadap penyadapan. Oleh karena itu, Charles menggunakan kode yang sulit.
Baca Juga: Hadirkan Acara Meet Eat Inspire, Hypernet Technologies Tawarkan Layanan untuk Produk Server dan Storage
Follow Berita Okezone di Google News
Mengutip laman IFLScience, dalam meneliti kode tersebut, peneliti Inria di laboratorium penelitian LORIA, kriptografer Cecile Pierrot menjalankan dokumen setebal 10 halaman melalui analisis statistik. Dokumen tersebut memakai bahasa pemrograman komputer Python pada Desember 2021.
Namun, hasil awalnya menunjukkan bahwa perangkat lunak tersebut akan membutuhkan periode waktu yang lebih lama dari usia alam semesta untuk memecahkan kodenya.
Karena hal itu, Pierrot meminta bantuan kepada sejarawan Camille Desenclos yang mengarahkannya ke surat-surat lain yang ditujukan kepada Jean de Saint-Mauris.
Tim peneliti pun akhirnya bisa menyatukan pesan pada Juni 2022 setelah usaha yang memakan waktu selama enam bulan.
"Itu adalah pekerjaan yang melelahkan dan panjang, tetapi benar-benar ada terobosan yang terjadi dalam satu hari, di mana tiba-tiba kami memiliki hipotesis yang tepat," kata Desenclos yang dikutip dari AFP.
Dari surat yang menjadi koleksi perpustakaan Stanislas di Nancy ini berhasil megkonfirmasi keadaan yang sedikit terdegradasi dalam hubungan Francis I dan Charles V pada 1547.
Walaupun telah menandatangani perjanjian damai tiga tahun sebelumnya, mereka masih tegang dalam upaya saling melemahkan satu sama lain.
Para peneliti sekarang berharap untuk mengidentifikasi surat-surat lain antara kaisar dan duta besarnya ntuk mendapatkan gambaran tentang strategi Charles V di Eropa.
"Sepertinya kita akan membuat lebih banyak penemuan di tahun-tahun mendatang," kata sejarawan itu.