SUKABUMI - Ratusan pengungsi korban gempa M5,6 Cianjur yang berada di Kampung Gedurahayu, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, mulai terserang penyakit batuk dan demam. Para warga tersebut masih bertahan di tenda pengungsian karena takut gempa susulan.
Saat ini para pengungsi tersebut membutuhkan obat-obatan, selain itu juga warga yang masih bertahan di tenda pengungsian tersebut membutuhkan bantuan makanan siap saji maupun bahan makanan untuk dimasaknya.
 BACA JUGA:Asal Muasal Nama Kota Kudus
Ketua RW 10, Asep Supriyadi mengatakan, ada 26 posko pengungsian yang dibangun warga dan setiap poskonya diisi oleh 10 Kepala Keluarga (KK) hingga 20 KK. Untuk di RW 10 sendiri ada 5 RT yang terdampak gempa, yaitu RT 40, 41, 42, 43 dan 44.
"Sekarang bayi yang ada di pengungsiam mulai terserang batuk, apalagi orang dewasa juga batuk sama demam, untuk yang ingin membantu penanganan di sini bawa obat-obatan," ujar Asep kepada MNC Portal Indonesia, Senin (28/11/2022).
 BACA JUGA:Penanganan Bencana Gempa Cianjur Dipegang Pemda Mulai Hari Ini
Lebih lanjut Asep mengatakan bahwa yang dibutuhkan warga yaitu pasokan makanan buat kebutuhan mereka di dalam pengungsian, petugas mendistribusikan setiap malam dalam satu hari, itu juga jika ada bantuan yang akan disalurkan, jika tidak ada, para pengungsi tidak dapat jatah makanan.
Ratusan pengungsi di RW 10 ini, lanjut Asep, tidak semuanya rumahnya mengalami rusak berat. Namun hampir 70 persen dari 354 KK mengalami kerusakan sedang maupun ringan akibat gempa tersebut.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News