Sebuah dokumen setebal 180 halaman yang tampaknya ditulis oleh tersangka penyerang telah muncul, di mana dia menggambarkan dirinya sebagai seorang fasis dan supremasi kulit putih.
Pekan lalu, seorang pengacara keluarga korban mengatakan mereka mengharapkan pengakuan bersalah karena akan menghindari sidang panjang yang akan sangat sulit bagi keluarga.
"Saya pikir cukup jelas bahwa mereka tidak memiliki pembelaan nyata," kata pengacara Terrence Connors, yang mewakili keluarga beberapa korban, kepada NBC News.
Sementara itu, Jaksa Wilayah Kabupaten Erie John Flynn mencatat bahwa kasus tersebut menandai pertama kalinya seseorang didakwa berdasarkan undang-undang negara bagian pada 2020 terhadap terorisme domestik yang dimotivasi oleh kebencian.
Berbicara di luar pengadilan, dia menyebut pembelaan itu "keadilan cepat".
Adapun pengacara hak-hak sipil Benjamin Crump, yang mewakili beberapa keluarga korban, menyerukan agar penyerang diberi "hukuman paling keras".
"Kami tidak ingin terpinggirkan karena ini adalah orang kulit hitam," katanya.
"Kami ingin seluruh dunia tidak pernah membiarkan ini tersapu,” ujarnya.
(Susi Susanti)