Dia tidak memberikan perlawanan saat petugas wanita membawa anak-anak ke tempat yang aman dan yang lainnya mulai mengantongi bukti. Yakni mainan seks, telepon pintar, kuitansi yang merinci pembayaran di luar negeri.
Seperti banyak dari penangkapan yang terjadi, penangkapan kali ini juga merupakan hasil dari informasi dari luar negeri.
Sementara itu, Polisi Federal Australia mengatakan kepada BBC bahwa mereka menangkap seorang pria di bandara dengan perangkat penyimpanan yang penuh dengan video pelecehan anak yang eksplisit. Telepon selular (ponsel) miliknya diduga berisi pesan antara dia dan seorang wanita di Filipina yang meminta uang sebagai imbalan atas video tersebut.
Operasi tersebut kemudian memakan waktu puluhan minggu untuk merencanakan dan menyebabkan dua penangkapan. Satu di Manila dan satu lagi di Sydney.
Pejabat Australia mengatakan mereka telah mencatat peningkatan sekitar 66% dalam laporan eksploitasi anak pada tahun lalu.
Mereka bekerja sama dengan tim dari Misi Keadilan Internasional, Badan Kejahatan Nasional Inggris dan Kepolisian Nasional Belanda, serta petugas di Filipina, untuk mencoba menemukan pelanggar seks anak. Begitu mereka mengidentifikasi mereka, mereka mencoba melacak sumber materi.