MANILA - Eric yang berusia tujuh tahun terkikik, memamerkan senyum seringai lebar tanpa gigi, saat dia berbicara tentang perjalanan luar angkasa di bawah naungan taman, dikelilingi oleh hutan lebat yang rimbun, beberapa jam di utara ibu kota Filipina, Manila.
Eric bermimpi menerbangkan roket berwarna pelangi ke Saturnus. Dia baru saja kehilangan gigi bayinya. Saat itu, dia terlihat mengenakan kemeja kotak-kotak putih di tubuhnya yang mungil. Eric adalah salah satu korban pelecehan seksual anak-anak yang dilakukan keluarganya sendiri.
Fedalyn Marie Baldo adalah pekerja sosial yang telah menghabiskan waktu berbulan-bulan bersama Eric, saudara perempuannya yang berusia 10 tahun, Maria, dan dua kakak laki-laki untuk membantu mereka memahami bahwa masa kecil mereka bukanlah masa kecil yang normal.
Baca juga: Terjerat Skandal Pelecehan Seksual Anak, Pemimpin Sekte Dihukum Penjara 8.658 Tahun
"Apa yang kamu tangisi selama terapi?" tanya Baldo, dikutip BBC.
"Aku menangisi orang tuaku," katanya sambil menatap tanah.
Baca juga: Remaja Putri Dirudapaksa 5 Pria, Diancam dengan Senjata Tajam
Selama bertahun-tahun, ketika lingkungan mereka tertidur dan sebagian besar dunia Barat terjaga, keempat anak itu dipaksa untuk melakukan pertunjukan seks langsung untuk para pedofil di seluruh dunia.
Mereka diperkosa dan berulang kali dilecehkan secara seksual di depan kamera oleh ibu mereka. Ayah, bibi, dan paman mereka juga ikut serta.
Ayah anak-anak itulah yang akhirnya melaporkan istri dan keluarganya ke polisi, diduga setelah terjadi perselisihan. Penyelidik melacak pembayaran ke keluarga dari rekening di Inggris dan Swiss.