Selanjutnya, tensi hubungan Nasution dengan Soeharto mulai mereda dan sevisi ketika memiliki sikap anti terhadap PKI. Bahkan, keduanya bekerja sama untuk menumpas partai terlarang itu.
2. Jenderal Polisi Hoegeng
Selain Jenderal Nasution, Jenderal Polisi Hoegeng juga bergabung dalam Petisi 50. Selama berkarier, Hoegeng dikenal sebagai polisi jujur yang berani melawan segala bentuk kecurangan.
Sejumlah kasus yang ditangani Hoegeng diduga melibatkan orang-orang terdekat Soeharto. Oleh Soeharto, Hoegeng pernah ditawari menjadi Duta Besar Swedia dan Duta Besar di Kerajaan Belgia, Benelux, dan Luxemburg.
Namun, Hoegeng menolak dan membuat dirinya dipanggil ke Cendana. Soeharto kala itu marah sembari berkata “Di Indonesia, tidak ada lagi lowongan buat Hoegeng,”. Saat itu juga, Hoegeng langsung mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kapolri.
3. Letnan Jenderal M Jasin
Masih dari anggota Petisi 50, Letnan Jenderal M Jasin juga menentang kediktatoran Soeharto. Padahal, ia adalah salah satu petinggi yang membantu terbentuknya Orde Baru dan memiliki kedudukan sebagai Pangdam V/Brawijaya.