Saat berbicara di kesempatan itu pun pidato Prabowo menjadi sorotan. Ia menyampaikan bahwa ia menyadari banyak dari KAHMI yang merupakan pendukungnya pada 2019.
“Kok saya menangkap dulu 2019 banyak dari antum ini. Banyak ada di 02 kira-kira, banyak dari kalian yang kecewa sama saya, ya kan? Prabowo pengkhianat lah, Prabowo ini, Prabowo itu, ya kan,” kata Prabowo.
Prabowo pun menceritakan latar belakang di balik langkah berasatunya ia dengan Jokowi.
“Saudara-saudara waktu hari-hari yang kritis, saya harus putuskan, saya melawan atau saya... Saya datang ke jalan daerah Menteng itu jam 1 malam, tanggal 22, tanggal 22 atau 21,banyak yang kena gas air mata, ada anak 18 tahun lihat saya: 'Pak Prabowo! Pak Prabowo. Kami siap mati untuk Pak Prabowo!’” ujarnya.
“Saya turun langsung: 'Eh, saya tidak mau kau mati untuk saya. Kau hidup untuk orang tuamu dan untuk bangsa Indonesia'. Kita tidak boleh pecah!” lanjutnya.
“Saudara-saudara, siapa yang jadi presiden, siapa yang jadi gubernur, siapa yang jadi bupati, tidak jadi masalah, yang penting bekerja untuk rakyat Indonesia!" kata Prabowo.
(Awaludin)