MALANG - Siswa sekolah dasar di Kabupaten Malang yang diduga menjadi korban bullying menjalani operasi. Operasi dilakukan karena kondisi pembekuan darah di otaknya belum sepenuhnya stabil.
Edi Subandi, orang tua korban mengakui dari hasil CT scan serta analisis dokter diputuskan untuk melakukan tindakan operasi kepada anaknya MW. Operasi direncanakan dilaksanakan Kamis siang ini (1/12/2022) di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
"Rencananya jam 12 siang ini, operasi pengangkatan darah beku di otak. (Dilakukan operasi) kalau kenapa-napa nanti bisa terjadi kejang lagi," ucap Edi Subandi, dikonfirmasi MPI.
 BACA JUGA:Jadi Korban Bullying, Siswa SD di Malang Jalani Trauma Healing
Dokter telah melakukan sejumlah pemeriksaan mulai dari CT scan, MRI, cek laboratorium, dan cek darah ke korban, sebelum memutuskan melakukan operasi di bagian kepala.
"Semuanya sudah (diperiksa), rontgen, cek darah, cek lab, sama infus sudah terpasang, jam 12 kurang masuk ruangan operasi," tuturnya.
Menurut pria berusia 39 tahun ini tindakan dokter itu disebut yang terbaik demi mengurangi efek darurat yang dialami MW (7) terduga korban bullying. Apalagi sejak masuk di RSUD Kanjuruhan, korban tak mau dipasang infus sehingga berpengaruh pada kondisi trauma di kepalanya.
 BACA JUGA:Siswa SD Jadi Korban Bully hingga Sempat Koma, Pemda Gratiskan Biaya Perawatan
"Analisis dokter ambil langkah terbaiknya dilakukan tindakan operasi, ini tadi barusan (ruang emergency persiapan operasi), masuk (rumah sakit) hari Selasa sampai sekarang ini tadi Emergency mulai Selasa itu diinfus dia nggak mau," jelasnya.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News