JENEWA - Sekitar satu dari lima orang – atau hampir 23 persen – pernah mengalami kekerasan atau pelecehan di tempat kerja, baik yang berbentuk fisik, psikologis maupun seksual.
Manuela Tomei, Asisten Direktur Jenderal ILO untuk Urusan Pemerintahan, Hak dan Dialog mengatakan temuan tersebut terungkap dalam analisis terbaru yang dilakukan oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), Llyod’s Register Foundation (LRF) dan Gallup.
Survei global pertama tentang ‘Pengalaman Kekerasan dan Pelecehan di Tempat Kerja’” memberikan pemahaman tentang luasnya masalah dan beragam bentuk tindak kekerasan dan pelecehan yang terjadi.
Baca juga: Anaknya Dilecehkan Guru Olahraga, Belasan Orangtua Mengadu ke Polrestabes Medan
Dikutip VOA, laporan tersebut juga mengkaji faktor-faktor yang mungkin membuat orang enggan berbicara tentang pengalaman buruk mereka itu. Termasuk sejumlah alasan seperti rasa malu, bersalah, atau kurangnya kepercayaan pada institusi, dan juga karena perilaku yang tidak dapat diterima itu kini telah "dinormalisasi".
Kekerasan dan pelecehan di tempat kerja sulit diukur. Laporan itu mendapati bahwa hanya separuh dari seluruh korban di dunia yang mengungkapkan pengalaman mereka pada orang lain, dan seringkali hanya setelah mengalami lebih dari satu bentuk kekerasan dan pelecehan. Alasan paling umum yang membuat orang enggan mengungkapkan hal itu adalah “membuang-buang waktu,” dan “rasa takut akan reputasi mereka.”
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News