BANDUNG - Ledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, sempat membuat warga panik.
Warga panik mendengar suara ledakan yang keras dan menggelegar. Bahkan, ledakan bom bunuh diri itu membuat tanah bergetar.
Kesaksian tersebut diungkapkan Teti Nuraeni, pegawai warung nasi tak jauh dari Mapolsek Astanaanyar. Ia mengaku, ledakan bom bunuh diri itu juga sempat membuat warga panik berlarian.
"Suaranya keras banget, menggelar. Bahkan, tanah pun sempat bergetar," ucap Teti.
Ia melanjutkan, awalnya tak mengira ledakan keras tersebut bom bunuh diri. Dia baru mengetahui peristiwa itu setelah banyak warga yang teriak bom hingga kemudian diperoleh informasi ledakan itu berasal dari bom bunuh diri.
"Enggak nyangka itu bom bunuh diri, dikira ledakan apa gitu," ujarnya.
Teti mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, sejumlah korban ledakan bom bunuh diri itu juga kerap makan di warung nasinya.
"Ada beberapa korban yang saya kenal. Memang sering makan di sini," katanya.
Kesaksian lainnya disampaikan Adit, pemuda yang tinggal di sekitar Mapolsek Astana Anyar. Menurutnya, sesaat setelah ledakan terdengar, ia melihat orang-orang berlarian dari arah Mapolsek Astana Anyar.
"Mereka berlarian sambil teriak, awas ada bom," ucapnya.
Bahkan, kata Adit, banyak juga paku berserakan di sekitar lokasi kejadian sesaat setelah ledakan itu terjadi.
"Suasananya mencekam, warga juga pada panik," katanya.
Sebagaimana diketahui, bom bunuh diri meledak di Mapolsek Astana Anyar, Rabu (7/12/2022) tepat pukul 08.00 WIB.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Suntana menyatakan, peristiwa itu menyebabkan 11 orang korban. Dua di antaranya meninggal dunia, yaitu pelaku dan seorang anggota Polsek Astanaanyar.
"Kita berada di dekat TKP beberapa meter dari Polsek Astanaanyar yang tadi pagi tepat pukul 08.00 WIB telah terjadi sebuah ledakan di dalam Mako Polsek saat anggota sedang melakukan apel pagi," ucap Irjen Suntana di sekitar Mapolsek Astana Anyar.
(Erha Aprili Ramadhoni)