"Saat ini sebagian besar anak kurang makan menggunakan cadangan yang tersimpan dalam tubuh, tetapi kekurangan gizi yang berkelanjutan akan berdampak jangka panjang,” lanjutnya.
Di Hanthana, Kanchana yang berusia 24 tahun sedang hamil empat bulan dan sedang mengandung anak kembar.
"Dengan si kembar saya sering lapar, jadi saya makan nasi. Ikan, telur, buah lebih enak tapi mahal. Kami harus memilih antara membayar tes dan obat-obatan atau membeli makanan mahal,” ujarnya.
Di desa lain beberapa kilometer jauhnya, BBC bertemu Devi. Dia hamil anak keduanya tetapi mengalami anemia dan kurus. Pilihan untuk meningkatkan kesehatannya terbatas yakni nasi dan suplemen vitamin gratis dari klinik pemerintah.
"Saya ingin kehamilan kedua saya lebih sehat, tapi ini lebih buruk. Kata dokter, perkembangan anak saya akan terpengaruh jika saya tidak makan dengan baik,” terangnya.
BBC pun berbicara dengan 10 wanita hamil di daerah tersebut. Semua orang mencari bantuan untuk menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Program pemerintah yang menyediakan paket nutrisi untuk ibu hamil terhenti tahun lalu karena kekurangan dana.
Program ini dimulai kembali bulan lalu, tetapi hanya sedikit yang menerima manfaatnya.