“Sudah banyak yang mengatre bantuan, tapi hampir setengah masa kehamilan saya sudah habis dan saya belum menerima satu paket pun,” lanjutnya.
"Para ibu tidak bergizi atau cukup makan seperti sebelumnya. Itu sudah menjadi masalah, dan semakin memburuk. Berat badan lahir rendah adalah masalah besar di Sri Lanka. Lanka karena wanita tidak mendapatkan nutrisi yang cukup selama kehamilan atau selama kehamilan,” terang Christian Skoog, perwakilan negara Unicef di Sri Lanka.
"Program makanan membantu, menyelamatkan nyawa dan mencegah hal-hal menjadi lebih buruk. Tapi itu masih merupakan tindakan sementara," lanjutnya.
“Sebagian besar dari anak-anak ini, dari kelas dasar, datang ke sekolah tanpa makan apapun,” ujar Anoma Sriyangi Dharmawardhane, Wakil Kepala Sekolah Horawala Maha Vidyalaya di Mathugama di Sri Lanka Selatan.
"Setiap hari, sedikitnya 20-25 anak pingsan saat rapat sekolah tiga sampai empat bulan lalu,” lanjutnya.
Sekolah mulai menawarkan bubur dan program makan tengah hari dengan dukungan orang tua yang secara sukarela memasak. Itu bergantung pada sumbangan untuk melanjutkan program.
Dapur umum dan pembagian makanan seperti ini membantu mengisi kekosongan di beberapa bagian Sri Lanka, tetapi masih banyak anak yang kelaparan.
(Susi Susanti)