Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Derita Anak-Anak Kelaparan karena Harga Makanan Melambung Tinggi Akibat Krisis Sri Lanka

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 08 Desember 2022 |11:21 WIB
Derita Anak-Anak Kelaparan karena Harga Makanan Melambung Tinggi Akibat Krisis Sri Lanka
Derita anak-anak kelaparan karena harga makanan melambung tinggi akibat krisis Sri Lanka (Foto: Reuters)
A
A
A

SRI LANKA - Nitisha tidak bisa bermain sebanyak dulu. Bocah tiga tahun itu kehilangan berat badan dan mengeluh sakit kaki dan lemas. Diagnosis dokter jelas, yakni Nitisha kurang makan dan kurang gizi atau malnutrisi.

Tetapi perawatan yang disarankan dokter sulit didapat oleh keluarganya. Yaitu makanan sehat.

Seperti banyak orang di Sri Lanka, keluarga dari desa perkebunan teh di Hanthana, di tengah negara ini, mengalami masalah keuangan yang sangat parah.

Baca juga: UNICEF Peringatkan Bencana Malnutrisi Anak Akibat Harga Pangan Naik Imbas Perang Rusia-Ukraina

"Kami makan dua kali sehari dan menunya sama - nasi dengan kentang atau lentil. Kami tidak mampu membeli yang lain," kata Harshini, ibu Nitisha, dikutip BBC. Selama berminggu-minggu, keluarga tersebut tidak memiliki susu atau telur.

Baca juga: Pentingnya Edukasi dan Pemenuhan Nutrisi Ibu Hamil untuk Cegah Stunting

Anak perempuan Harshini yang lebih muda - baru berumur satu bulan - juga lahir dengan berat badan kurang. Bayi itu kekurangan tiroksin, hormon pertumbuhan utama. Anak itu bergabung dengan daftar bayi yang lahir dengan berat lahir rendah. Ini kerap menjadi dampak langsung dari kurangnya nutrisi kehamilan.

Makanan telah menjadi pusat krisis ekonomi Sri Lanka. Pendapatan menyusut dan harga pangan melonjak. Keluarga terpaksa melewatkan waktu makan dan kelaparan.

Banyak anak di desa Nitisha menjadi lebih sering sakit sekarang. Dokter di wilayah tersebut mengatakan bahwa mereka melihat lebih banyak pasien yang lebih muda yang tidak cukup makan.

"Efek kekurangan gizi membutuhkan waktu untuk terlihat," ujar seorang dokter yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement