JAKARTA - Senjata nuklir merupakan sebuah senjata pemusnah massal yang mempunyai daya ledak sangat tinggi. Senjata ini mampu menghancurkan sebuah kota tergantung dari jenis dan kekuatannya.
Senjata nuklir hanya digunakan dua kali dalam sejarah peperangan, yakni pada peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki 1945. Setelah kejadian tersebut sekitar 13.400 senjata dikabarkan masih tersisa dan telah dilakukan lebih dari 2.000 uji coba nuklir hingga saat ini.
Lantas, mengapa senjata nuklir diciptakan? Melansir dari un.org berikut pembahasannya.
BACA JUGA:Â Bantah Laporan Pentagon, China Sebut Laporan Senjata Nuklir Versi AS Adalah Spekulasi
Pada dasarnya, senjata nuklir didesain untuk melepaskan energi ledakan sebagai hasil reaksi fisi nuklir, fusi nuklir, atau kombinasi keduanya. Senjata dari reaksi fisi sering juga dikenal dengan bom atom. Sedangkan senjata hasil reaksi fusi disebut juga bom termonuklir dan bom hidrogen.
BACA JUGA:Â Menlu Rusia: Perang di Ukraina Pengaruhi Harapan Pembicaraan Nuklir
Senjata nuklir pertama kali dibuat pada Agustus 1942 oleh Amerika Serikat (AS) dalam sebuah proyek yang disebut Manhattan Project. Proyek ini merupakan upaya yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengembangkan bom atom fungsional selama Perang Dunia II. Proyek Manhattan dimulai sebagai tanggapan atas kekhawatiran terhadap para ilmuwan Jerman yang telah mengerjakan senjata menggunakan teknologi nuklir sejak 1930-an.
Pada 28 Desember 1942, Presiden Franklin D. Roosevelt mengizinkan pembentukan Proyek Manhattan untuk menyatukan berbagai ilmuwan dan pejabat militer yang bekerja pada penelitian nuklir. Sebagian besar pekerjaan di Proyek Manhattan dilakukan di Los Alamos, New Mexico, di bawah arahan fisikawan teoretis J. Robert Oppenheimer. Percobaan bom nuklir pertama dilakukan di lokasi gurun terpencil dekat Alamogordo, New Mexico pada 16 Juli 1945. Uji coba bom atom ini pun berhasil diledakkan.
Follow Berita Okezone di Google News