MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow bersedia bertanggungjawab dalam pengendalian senjata nuklir. Namun, dia mengatakan tidak mungkin untuk membahas stabilitas nuklir dengan mengabaikan keterlibatan Barat dalam perang di Ukraina.
"Sangat jelas bahwa tidak mungkin membahas stabilitas strategis hari ini sambil mengabaikan semua yang terjadi di Ukraina. Karena tujuan di Ukraina telah diumumkan--bukan untuk menyelamatkan demokrasi Ukraina, tetapi untuk mengalahkan Rusia di medan perang, atau bahkan menghancurkan Rusia," terangnya, Kamis (1/12/2022), dikutip Antara.
Lavrov mengatakan Moskow telah menyatakan kesediaannya di masa lalu untuk membahas perpanjangan perjanjian senjata nuklir New START dengan Washington, untuk mempertimbangkan senjata hipersonik terbarunya.
Baca juga:Â Rusia Dituding Gunakan Rudal Berkemampuan Nuklir untuk Menghancurkan Sistem Pertahanan Udara UkrainaÂ
Dia mengatakan Rusia juga telah siap untuk melampaui pernyataan bersama dengan Amerika Serikat (AS) pada Juni 2021, yang mengatakan bahwa perang nuklir tidak dapat dimenangi dan tidak boleh dilakukan, dengan mengatakan bahwa perang apa pun antara kekuatan nuklir tidak dapat diterima.
Baca juga:Â Penasihat Zelensky: 13.000 Tentara Ukraina Meninggal Sejak Awal Perang Melawan RusiaÂ
Namun, Lavrov mengatakan naif bagi AS untuk mengharapkan Rusia membahas masalah nuklir strategis sementara. Di mata Moskow, AS berusaha menghancurkan Rusia.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News