BRUSSELS - Wakil Presiden Parlemen Eropa Eva Kaili dan empat orang lainnya telah ditangkap terkait penyelidikan dugaan suap oleh Negara Teluk. Jaksa Belgia meyakini negara, yang tidak disebutkan namanya itu, mencoba mempengaruhi Parlemen Eropa dengan uang atau hadiah lainnya.Â
Media lokal menyatakan negara Teluk yang dimaksud adalah Qatar, tetapi seorang juru bicara Qatar mengatakan dia tidak mengetahui adanya penyelidikan, dan membantah melakukan pelanggaran.
BACA JUGA:Â Parlemen Eropa Tunjuk Rusia Sebagai 'Negara Sponsor Terorisme'
Kaili, seorang anggota parlemen di Parlemen Eropa dan salah satu dari 14 wakil presiden terpilih, telah diskors dari Kelompok Sosialis dan Demokrat parlemen dan dikeluarkan dari partai Pasok, Yunani.
Dalam sebuah pernyataan, Kelompok Sosialis dan Demokrat mengatakan "tidak menoleransi" korupsi, dan akan mendukung penyelidikan.
Uang tunai senilai sekira €600.000 (Rp9,9 miliar) disita oleh polisi Belgia dalam 16 penggeledahan di Brussel pada Jumat, (9/12/2022). Komputer dan ponsel juga disita polisi untuk diperiksa isinya.
Penyelidik menduga bahwa negara Teluk itu telah mempengaruhi keputusan ekonomi dan politik parlemen selama beberapa bulan, kata juru bicara jaksa federal Belgia dalam sebuah pernyataan yang dilansir BBC.
BACA JUGA:Â Dugaan Suap Piala Dunia Qatar Terungkap
Negara dituduh menargetkan para staf di parlemen.
"Ini dilakukan dengan membayar uang dalam jumlah besar atau menawarkan hadiah besar kepada pihak ketiga dengan posisi politik dan/atau strategis yang signifikan di Parlemen Eropa," kata pernyataan itu.
Investigasi yang lebih luas adalah organisasi kriminal, korupsi, dan pencucian uang.
Follow Berita Okezone di Google News