BRUSSELS - Parlemen Eropa pada Rabu, (23/11/2022) menunjuk Rusia sebagai negara sponsor terorisme, dengan alasan bahwa serangan militernya terhadap sasaran sipil Ukraina seperti infrastruktur energi, rumah sakit, sekolah dan tempat penampungan melanggar hukum internasional.
Anggota parlemen Eropa memberikan suara mendukung resolusi yang menyebut Rusia sebagai negara sponsor terorisme.
BACA JUGA: Suhu Anjlok di Bawah Titik Beku, WHO Peringatkan Jutaan Nyawa Terancam di Ukraina pada Musim Dingin
Langkah ini sebagian besar bersifat simbolis, karena Uni Eropa (UE) tidak memiliki kerangka hukum untuk mendukungnya. Pada saat yang sama, blok tersebut telah memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, demikian diwartakan Reuters.
Moskow bereaksi dengan marah terhadap keputusan Parlemen Eropa.
"Saya mengusulkan menunjuk Parlemen Eropa sebagai sponsor kebodohan," tulis Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova di Telegram.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut baik keputusan Parlemen Eropa tersebut.
BACA JUGA: Penggerebekan Gereja Ortodoks, Rusia Kecam Ukraina Tak Bertuhan dan Liar
"Rusia harus diisolasi di semua tingkatan dan dimintai pertanggungjawaban untuk mengakhiri kebijakan terorisme yang sudah berlangsung lama di Ukraina dan di seluruh dunia," tulisnya di Twitter.
Zelensky telah mendesak Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain untuk menyatakan Rusia sebagai negara sponsor terorisme, menuduh pasukannya menargetkan warga sipil, yang dibantah oleh Moskow.