Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jejak Berdarah Charles 'Serpent' Sobhraj, Pembunuh Berantai yang Dibebaskan Pengadilan Nepal

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 22 Desember 2022 |14:01 WIB
Jejak Berdarah Charles <i>'Serpent'</i> Sobhraj, Pembunuh Berantai yang Dibebaskan Pengadilan Nepal
Pembunuh berantai Charles Sobhaj meninggalkan pengadilan distrik Kathmandu setelah persidangan, Kathmandu, 13 Mei 2011. (Foto: Reuters)
A
A
A

KATHMANDU – Mahkamah Agung Nepal pada Rabu, (21/12/2022) telah memerintahkan pembebasan pembunuh berantai Charles Sobhraj, (78), yang telah mendekam di penjara negara itu selama 19 tahun. Sobhaj, yang dijuluki “The Serpent” (ular) dan “Pembunuh Bikini” itu dituduh bertanggung jawab atas lebih dari 20 pembunuhan di India, Thailand, Nepal, Turki, dan Iran.

BACA JUGA: Pengadilan Nepal Bebaskan Pembunuh Berantai Charles 'Serpent' Sobhraj

Pria berkebangsaan Prancis itu memiliki reputasi sebagai pembunuh berantai yang ahli dalam menyamar, menipu, serta cenderung menargetkan wanita muda sebagai korbannya. Dengan keahliannya itu Sobhaj diyakini telah beberapa kali melarikan diri dari penjara Afghanistan, Yunani, Iran dan India.

Sebelum ditangkap di Nepal pada 2003, Sobhaj kerap meninggalkan jejak berdarah dari kehidupan kriminalnya.

Dilansir dari BBC, Charles Sobhraj lahir di Saigon, Vietnam, yang saat itu diduduki Jepang, pada April 1944 dari seorang gadis toko Vietnam yang tidak menikah dan seorang pedagang India yang menolak mengakuinya sebagai anak. Tempat kelahirannya membuatnya memenuhi syarat untuk kewarganegaraan Prancis.

Penolakan oleh ayahnya adalah tindakan yang menyebabkan kebencian dan kepahitan yang cukup besar pada Sobhraj muda. Kebencian itu membuatnya bersumpah akan membuat ayahnya menyesali tindakannya.

BACA JUGA: Gali Rumah Pembunuh Kanibal, Polisi Temukan 3.787 Tulang Belulang dari Hampir 20 Korban

Sobhraj dikatakan telah memulai kehidupan kriminalnya dengan berkeliling Asia pada 1963. Dia diyakini memanfaatkan budaya narkoba global, yang baru muncul pada masa itu, untuk berteman dengan turis muda berbahasa Prancis atau Inggris dan kemudian membunuh mereka.

Antara 1972 hingga 1982, Sobhraj telah terlibat dalam lebih dari 20 pembunuhan di mana para korbannya dibius, dicekik, dipukuli atau dibakar. Selain kejam dan sadis, Sobhraj juga cerdik dan telah berulang kali kabur dari penjara.

Pada 1971, dia melarikan diri dari penjara di India dengan berpura-pura radang usus buntu dan melarikan diri dari rumah sakit.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement