Sebagai contoh, sambungnya, penanganan banjir di Kota Medan. Dikatakannya, sebesar apapun upaya yang dilakukan Pemko Medan dalam mengatasinya tidak akan berhasil karena solusi sebenarnya ada di Deliserdang. Sebab, hulu dan hilir sungai ada di Deliserdang, karenanya, imbuhnya, penanganan banjir yang dilakukan harus melibatkan Deliserdang.
"Jika normalisasi Sungai Bedera selesai, maka dapat mengurangi banjir yang terjadi di Medan sekitar 20 persen. Begitu juga dengan pembangunan Bendungan Lau Simeme yang berada di wilayah Deliserdang, jika selesai dapat mengatasi 40 persen banjir di Kota Medan. Karenanya perlu dilakukan penguatan kerjasama ini agar pembangunan yang dilakukan dapat berkesinambungan," kata Bobby Nasution.
Selain itu, kata menantu Presiden Joko Widodo ini, terkait adanya kesulitan masyarakat dalam melakukan pengurusan terkait perbatasan yang ada antara Kota Medan dengan Kabupaten Deliserdang juga harus disikapi sehingga wilayah Deliserdang yang berada di Kota Medan masuk ke Kota Medan dan yang berada di Deliserdang dimasukkan ke Deli Serdang.
"Tujuannya untuk percepatan pembangunan yang dilakukan. Adanya kesepakatan dan kerjasama ini tentunya dapat menjadi bukti hukum. Dimana tahun 2023, Pemko Medan siap bekerjasama memperbaiki 5 titik jalan yang berada di wilayah Deliserdang," ungkapnya.
Di kesempatan itu, Bobby Nasution juga menyampaikan pembangunan Kota Medan yang dapat mensejahterakan masyarakat dengan berlandaskan budaya yang ada. Oleh karenanya, tegasnya, Pemko Medan tidak akan pernah meninggalkan budaya yang ada di Kota Medan dalam melakukan pembangunan.
"Ini perlu saya sampaikan, seperti merekonstruksi ulang gapura pintu masuk Kota Medan. Untuk merekonstruksinya, bangunan yang ada harus dirubuhkan untuk dibangun kembali dengan nuansa yang lebih modern tanpa menghilangkan simbol-simbol yang ada," ujarnya didampingi Kadis PU Kota Medan Topan OP Ginting, Kasatpol PP Rakhmat Syahputra Harahap, Kadis Pencegah dan Pemadam Kebakaran Albon Si.