Sementara itu, Kepala intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan kepada BBC bahwa Rusia akan terus melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil selama mungkin.
"Melanjutkan pemikiran itu, bisakah mereka melakukannya selama ini?,” terangnya.
"Tidak, karena tidak banyak misil yang tersisa,” lanjutnya.
“Industri pertahanan tidak mampu memproduksi cukup banyak untuk memberikan serangan rudal sebanyak itu. Ini adalah alasan lain mengapa mereka sekarang mencoba menemukan senjata rudal di negara lain di dunia,” ujarnya.
Awal bulan ini, seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Moskow terpaksa menggunakan amunisi berusia puluhan tahun dengan tingkat kegagalan tinggi dalam beberapa pekan terakhir.
(Susi Susanti)