UKRAINA – Rusia melakukan serangan militer ke sejumlah wilayah di Ukraina pada Kamis (29/12/2022) . Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Kremlin menolak saran Ukraina bahwa pembicaraan damai dapat dimulai pada 2023.
Dikutip BBC, militer Ukraina mengatakan 69 rudal diluncurkan, dengan pertahanan udara mencegat 54 rudal di antaranya.
Kota-kota di seluruh Ukraina telah menjadi sasaran gelombang serangan rudal Rusia, dalam salah satu pengeboman terbesar sejak perang dimulai.
BACA JUGA: Soal Pembicaraan Damai di Ukraina, AS dan Rusia Saling Tuduh dan Menyalahkan
Duta Besar Inggris di Kyiv, Melinda Simmons, menulis di Twitter bahwa serangan itu membuktikan bahwa Rusia tidak menginginkan perdamaian dengan Ukraina dan Rusia hanya menginginkan penaklukan Ukraina.
BACA JUGA: Rusia Tembakkan 69 Rudal, Militer Ukraina Klaim Tembak Jatuh 54 Rudal
Duta Besar Inggris untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dame Barbara Woodward mengatakan Rusia berusaha mendapatkan lebih banyak senjata dari Iran, termasuk ratusan rudal balistik.
Dia mengatakan Inggris juga hampir yakin bahwa Rusia sedang mencari sumber persenjataan dari Korea Utara (Korut) dan negara-negara lain yang terkena sanksi berat, karena stok mereka sendiri semakin berkurang.
Presiden negara tetangga Moldova, Maia Sandu, mengutuk serangan itu sebagai tindakan biadab dan tidak beralasan yang dirancang untuk membawa kehancuran dan kematian.