Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Departemen Pertahanan AS: Jet Tempur China Cegat Pesawat Pengintai AS dengan Manuver Tidak Aman

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 30 Desember 2022 |10:35 WIB
Departemen Pertahanan AS: Jet Tempur China Cegat Pesawat Pengintai AS dengan Manuver Tidak Aman
Jet tempur China cegat pesawat pengintai AS (Foto: CNN)
A
A
A

CHINA - Sebuah jet tempur China mencegat pesawat pengintai Amerika Serikat (AS) di atas Laut China Selatan pada minggu lalu. Menurut Komando Indo-Pasifik (INDOPACOM), komando yang bertanggung jawab untuk mengawasi operasi militer AS di wilayah tersebut, jet tempur China melakukan manuver yang tidak aman sehingga memaksa pesawat AS untuk mengambil tindakan mengelak.

Pada 21 Desember lalu, jet tempur J-11 Angkatan Laut China terbang dalam jarak 20 kaki atau 6 meter dari hidung RC-135 Rivet Joint, pesawat pengintai Angkatan Udara AS dengan sekitar 30 orang di dalamnya. Sebagai tanggapan, RC-135 harus mengambil manuver mengelak untuk menghindari tabrakan.

BACA JUGA: Kanada Catat 60 Insiden Jet Tempur China Dekati Pesawat Kanada, Pilot Sempat Acungkan Jari Tengah

Dikutip CNN, INDOPACOM dalam sebuah pernyataan pada Kamis (29/12/2022) mengatakan RC-135 berada di wilayah udara internasional di atas Laut China Selatan dan secara sah melakukan operasi rutin.

BACA JUGA: Jet Tempur Pembom Rusia dan China Berpatroli Bersama, Tidak Targetkan Negara Ketiga

Video kejadian dari INDOPACOM menunjukkan J-11 terbang dari hidung RC-135. Ketika kedua pesawat semakin dekat, seorang pejabat pertahanan mengatakan tidak mungkin jet China dapat mempertahankan pemisahan visual yang aman dari pesawat Amerika yang lebih besar dan lebih berat, yang mempertahankan jalur dan kecepatannya. RC-135 kemudian mengambil tindakan mengelak untuk menghindari tabrakan, turun dari jet China.

Pejabat itu mengatakan sebagian besar interaksi pesawat, termasuk antara AS dan China, dilakukan dengan cara yang aman dan professional.

Tetapi dalam kasus-kasus seperti insiden ini ketika dianggap tidak aman, AS merespons melalui saluran diplomatik dan militer melalui jalur komunikasi dengan Beijing.

"Kami bermaksud melakukannya dalam kasus ini," kata pejabat itu.

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan sebagai bagian dari perairan teritorialnya. Termasuk banyak pulau di perairan yang disengketakan, beberapa di antaranya telah dimiliterisasi oleh Beijing.

AS tidak mengakui klaim teritorial tersebut dan secara rutin melakukan operasi di sana, termasuk operasi kebebasan navigasi melalui Laut China Selatan.

“Pasukan Gabungan Indo-Pasifik A.S. didedikasikan untuk wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dan akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di laut dan di wilayah udara internasional dengan memperhatikan keselamatan semua kapal dan pesawat terbang berdasarkan hukum internasional,” kata pernyataan itu.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement