Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tutup Tahun 2022, Korea Utara Tembakkan 3 Rudal Balistik Jarak Pendek ke Semenanjung Korea

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 31 Desember 2022 |11:01 WIB
Tutup Tahun 2022, Korea Utara Tembakkan 3 Rudal Balistik Jarak Pendek ke Semenanjung Korea
Peluncuran rudal Korea Utara (Foto: KCNA/Reuters)
A
A
A

PYONGYANGMiliter Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korea Utara (Korut) telah menembakkan tiga rudal balistik jarak pendek ke arah laut di sebelah timur semenanjung Korea.

Tembakan terbaru ini terjadi lima hari setelah Korea Utara menerbangkan drone ke wilayah udara Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak 2017.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan tiga rudal balistik jarak pendek ditembakkan sekitar pukul 08:00 waktu setempat (23:00 GMT) dari Provinsi Hwanghae Utara, selatan ibu kota Pyongyang.

"Peluncuran rudal balistik Korea Utara adalah provokasi besar yang merusak perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea serta komunitas internasional," terangnya, dikutip BBC.

BACA JUGA: Kecam Drone Korut, Presiden Korsel Bersumpah Akan Membuat Unit Khusus Drone

Militer Korea Selatan mengatakan rudal itu terbang sekitar 350 km (217 mil).

Penjaga pantai Jepang sebelumnya mengatakan satu rudal telah jatuh ke laut.

BACA JUGA:  Militer Kurang Sigap, Korsel Minta Maaf karena Gagal Tembak Jatuh 5 Drone Korut

Korea Utara diketahui telah meluncurkan lebih banyak rudal tahun ini daripada sebelumnya.

Sementara itu, militer Korea Selatan pada minggu ini meminta maaf karena gagal menembak jatuh lima drone yang diterbangkan Korea Utara melintasi perbatasan bersama mereka.

Seoul melepaskan tembakan peringatan dan mengirim jet serta helikopter serang untuk menembak jatuh pesawat, salah satunya terbang dekat ibu kota.

Washington mengatakan peluncuran rudal terbaru tidak menimbulkan ancaman langsung bagi AS atau sekutunya.

Awal bulan ini, AS dan sekutunya di Asia memberlakukan sanksi terhadap tiga pejabat senior Korea Utara terkait dengan uji coba rudal negara itu baru-baru ini.

Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan telah memburuk sejak pemerintah konservatif Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menjabat pada Mei lalu. Presiden menjanjikan sikap yang lebih keras terhadap Pyongyang.

Korea Utara menjadi lebih tegas di bawah Kim Jong-un yang telah mengawasi sebagian besar perkembangan program senjatanya baru-baru ini.

Dia baru-baru ini mengatakan dia ingin negaranya memiliki kekuatan nuklir paling kuat di dunia dan menyatakannya sebagai negara nuklir yang "tidak dapat diubah".

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement