Meski menghadapi banyak rintangan, Awuche tidak membiarkan kondisi itu menjatuhkannya.
Ia terlihat penuh semangat dengan sosoknya yang tinggi dan ramping ketika ia berjalan melewati jalanan berdebu di desanya. Ia menebar senyuman ketika orang-orang memanggilnya.
Ia cukup dikenal sebagai selebritas lokal.
Segerombolan orang lansia yang duduk depan gudang basa-basi dengannya, anak-anak menyapanya dengan melambaikan tangan, dan beberapa perempuan datang untuk berpelukan dan bercanda dengannya.
Beberapa orang ingin berfoto dengannya, bahkan orang tak dikenal menghampirinya dan bertanya apakah ia raksasa yang mereka lihat di media sosial.
“Saya biasa berkata: ‘Ayo datang kemari’ – kemudian kami berdiri dan berfoto bagus bersama,” kata Awuche.
Ia mensyukuri kehadiran keluarganya yang memberikan dukungan emosional. Awuche mengaku tidak mengetahui siapa pun dalam keluarganya, termasuk tiga saudara laki-lakinya, yang memiliki kondisi seperti dirinya.
“Tidak ada [anggota keluargaku] yang tinggi, saya yang paling tinggi,” lanjutnya
Ia ingin menikah dan mempunyai anak suatu hari nanti, tetapi ia mau fokus pada masalah kesehatannya terlebih dahulu.
Prioritas utamanya adalah berusaha mengumpulkan uang yang cukup untuk melakukan operasi plastik pada masalah kulit di kakinya akibat pertumbuhan tubuh yang berlebihan.
Memandang jari kakinya yang diperban, Awuche menolak berkecil hati karena kesulitannya.
"Inilah apa yang Allah tentukan untuk saya, saya baik-baik saja. Saya tidak punya masalah dengan bagaimana Allah menciptakan saya,” tambahnya.
(Susi Susanti)