PORT MORSEBY – Jenazah tak bertuan yang ditemukan membusuk di gudang terbuka telah dikubur bersama jenazah lainnya di kuburan massal di ibu kota Papua Nugini, Port Moresby.
Pemakaman itu terjadi setelah video media sosial (medsos) yang viral menunjukkan banyak jenazah di kamar mayat Rumah Sakit Umum Port Moresby diletakkan di dalam gudang.
Dari 92 jenazah yang dikubur - tidak semuanya ditemukan di gudang - 40 di antaranya adalah anak-anak.
BACA JUGA:Â Â 2 Kuburan Massal Ditemukan di Kota Lyman Ukraina yang Direbut dari Rusia
Rumah sakit mengatakan pemerintah telah mengalokasikan dana tambahan untuk kamar mayat untuk 2023.
BACA JUGA:Â Â Dinilai Ramah Lingkungan, New York Setujui Jenazah Manusia Dibuat dalam Bentuk Kompos
Video viral menunjukkan setidaknya 10 mayat, terbungkus selimut, di ranjang susun dan di ranjang rumah sakit di sebuah gudang luar ruangan.
Saat ini diketahui sedang musim hujan di Papua Nugini, dengan suhu sekitar 20 hingga pertengahan 30C.
Meskipun kamar mayat berbasis di rumah sakit, otoritas pemerintah daerah, Komisi Distrik Ibu Kota Nasional, bertanggung jawab untuk itu.
Follow Berita Okezone di Google News
Kamar mayat telah berjuang untuk memenuhi permintaan ruang karena populasi Port Moresby telah tumbuh.
Presiden Asosiasi Dokter Nasional, James Naipo, mengatakan bahwa meskipun melayani populasi lebih dari satu juta orang, rumah sakit tersebut belum ditingkatkan karena dirancang untuk melayani 400.000 orang.
"Saat ini, tidak ada perluasan ke Rumah Sakit Umum Port Moresby yang telah dilakukan untuk melayani lebih dari 1,3 juta orang di kota, terlepas dari ketersediaan layanan Kesehatan NCD, layanan kesehatan swasta, dan layanan kesehatan militer di lapangan," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip BBC.
Tetapi rumah sakit mengatakan kamar mayat penuh sesak karena anggota keluarga tidak mengambil jenazah "tepat waktu".
"Ada akumulasi jenazah, lebih dari yang dikeluarkan setiap hari," tulis rumah sakit itu dalam sebuah posting Facebook.
Naipo mengatakan jenazah mungkin ditinggalkan karena kesulitan ekonomi yang dirasakan oleh banyak orang di seluruh negeri.
"Jangan salahkan manajemen Rumah Sakit Umum Port Moresby dan jajarannya atas krisis situasi ini," tulisnya di Facebook.
Wakil gubernur kota, Dadi Toka Jr, mengatakan kepada Guardian bahwa rumah sakit umum membutuhkan fasilitas kamar mayat baru dan mengatakan pemerintah saat ini sedang mencari opsi untuk memperluasnya.
Port Moresby tidak asing dengan penguburan massal. Selama pandemi Covid-19, lebih dari 200 jenazah dimakamkan untuk mengurangi tekanan pada kamar mayat yang kewalahan.
Dan pada Desember 2021, 54 jenazah yang tidak diklaim yang meninggal karena penyebab non-Covid juga dikuburkan di kuburan massal.
Menurut Unicef, Papua Nugini adalah negara Kepulauan Pasifik terpadat dan telah mengalami wabah berbagai penyakit menular termasuk polio dan HIV dalam beberapa tahun terakhir.
Unicef mengatakan angka kematian bayi negara itu saat ini 44 per 1.000 anak.
Angka kematian itu lebih dari 10 kali angka kematian bayi di Inggris, yaitu 4,2 per 1000 kematian.
BBC telah menghubungi NCDC dan Menteri Kesehatan Papua Nugini untuk dimintai komentar.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.