WASHINGTON - Dua puluh anggota sayap kanan Partai Republik di Kongres Amerika Serikat (AS), pada Kamis (5/1/2023), kembali memblokir anggota mereka sendiri, Kevin McCarthy, untuk menjadi ketua DPR karena menilai ia tidak cukup terikat pada tujuan-tujuan konservatif.
Dilansir dari VOA Indonesia, pemungutan suara pada hari ketiga untuk memilih pemimpin baru majelis beranggotakan 435 itu berlangsung seperti dua hari pertama, di mana McCarthy, anggota Partai Republik di DPR dari Negara Bagian California yang telah menjadi anggota majelis itu selama 16 tahun dan sekaligus pemimpin Partai Republik di DPR saat ini, tidak berhasil mengumpulkan 218 suara yang disyaratkan untuk memenangkan pemungutan suara.
Sebanyak 201 anggota Partai Republik mendukungnya pada pemungutan suara kesepuluh dan kesebelas, jumlah yang sama yang dimilikinya pada sejumlah pemungutan dari total delapan putaran pemungutan suara yang dilaksanakan sebelumnya sebelumnya pada Selasa (3/1/2023) dan Rabu (4/1/2023). Perolehan suara itu tidak berubah meskipun McCarthy menawarkan konsesi baru pada aturan yang mengatur operasi DPR, kepada kelompok pembangkang yang terdiri dari 20 anggota majelis itu.
McCarthy Bertekad Tidak Akan Mundur
McCarthy tidak memberikan indikasi bahwa ia akan mundur dari proses pemungutan suara untuk menjadi ketua DPR, yang berada dalam lini kedua garis suksesi kepresidenan Amerika Serikat.
Partai Republik menguasai kursi mayoritas tipis 222-212 atas Partai Demokrat di sesi baru ke-118 Kongres AS, dengan satu posisi kosong yang ada saat ini. Hal tersebut berarti McCarthy tidak boleh kehilangan dukungan dari empat anggota Partai Republik di DPR untuk mencapai mayoritas 218.
Follow Berita Okezone di Google News