Paus Fransiskus juga telah membuat beberapa kesalahan politik dalam beberapa bulan terakhir. Vatikan meminta maaf kepada Rusia atas wawancara paus dengan majalah Jesuit Amerika, di mana dia menggambarkan Muslim Chechnya dan terutama Buryat Buddhis sebagai orang Rusia yang "paling kejam".
Moskow memprotes pelanggaran terhadap komunitas minoritas, sementara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengkritik kata-kata paus sebagai "aneh" dan "tidak Kristen."
Bulan lalu, Paus Fransiskus menggambarkan konflik di Ukraina sebagai "perang global", menambahkan bahwa perang semacam itu dimulai "ketika sebuah kerajaan mulai melemah."
(Rahman Asmardika)