Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Santri Ponpes Grobogan Tewas Dipukuli Teman Sendiri, Pelaku Masih di Bawah Umur Diamankan Polisi

Rustaman Nusantara , Jurnalis-Senin, 16 Januari 2023 |16:46 WIB
Santri Ponpes Grobogan Tewas Dipukuli Teman Sendiri, Pelaku Masih di Bawah Umur Diamankan Polisi
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

GROBOGAN – TNU, (14) seorang santri di Pondok Pesantren Al Hamidah, Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Grobogan, Jawa Tengah tewas setelah dihajar temannya sendiri pada Minggu, (15/1/2023) siang.

Petugas dari Polsek Kradenan telah mengamankan MQH, (14), santri Pondok Pesantren Al Hamidah, yang melakukan penganiayaan terhadap TNU, dan melimpahkannya ke Unit Perlindungan Anak dan Perempuan atau PPA Polres Grobogan. Pelaku yang masih di bawah umur itu diamankan setelah memukul dan menendang TNU hingga tewas.

Korban dilaporkan tewas setelah mendapat tiga pukulan di bagian belakang kepala dan punggung oleh pelaku.

Akibat kejadian ini, orangtua dari korban TNU masih merasa syok dan menutup diri di dalam rumah di Desa Pelem, Kecamatan Gabus, Grobogan, Jawa Tengah. Pasca pemakaman korban pada Senin, (16/1/2023) dini hari, ibu korban masih sering menangis dan pingsan jika teringat anak keduanya itu.

Paman korban menjelaskan bahwa pihak keluarga terutama kedua orang tua TNU belum bisa berpikir jernih untuk memutuskan sikap terhadap pelaku, yang masih di bawah umur. Mereka lebih memilih fokus ke pemakaman korban.

Untuk saat ini, keluarga TNU masih mengikuti proses penyelidikan dari kepolisian, yang telah mengamankan pelaku dan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi.

Polisi juga telah melakukan otopsi tubuh korban di rumah sakit umum Dokter Soedjati Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah. Hasil otopsi akan dibeberkan beberapa hari mendatang menunggu hasil lab dari Polda Jawa Tengah.

Mengingat pelaku yang masih di bawah umur, polisi melakukan pemeriksaan dengan cara yang berbeda dengan pelaku yang sudah cukup umur atau dewasa.

Sementara itu pihak pondok pesantren mengaku tidak mengetahui peristiwa tersebut karena pondok dalam suasana libur, sehingga tidak ada guru yang mengajar. Selama berada di pondok pesantren para santri selalu diawasi oleh pengasuh Pondok Pesantren Al Hamidah.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement