Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sekeluarga di Bekasi Tewas Diracun, Gerbang Terkuaknya Pembunuhan Berantai

Jonathan Simanjuntak , Jurnalis-Jum'at, 20 Januari 2023 |06:12 WIB
Sekeluarga di Bekasi Tewas Diracun, Gerbang Terkuaknya Pembunuhan Berantai
TKP pembunuhan sekeluarga di Bantargebang, Bekasi (Foto : MPI)
A
A
A

BEKASI - Kasus kematian satu keluarga di Bantargebang, Kota Bekasi, yang mulanya diduga keracunan, ternyata menjadi gerbang masuk polisi mengungkap kasus pembunuhan berantai yang dilakukan komplotan pelaku tindak pidana yang mengaku bisa menggandakan uang.

Kasus bermula pada Kamis 12 Januari 2023, saat polisi menerima laporan adanya seorang keluarga ditemukan tak berdaya dalam kondisi mulut berbusa di rumah tinggalnya di Bantargebang, Kota Bekasi.

Satu keluarga itu terdiri dari Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20), Muhammad Riswandi (16), Muhammad Dede Solehudin (34) dan Neng Ayu Susilawati (5).

Sebanyak tiga di antara lima korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bantargebang dinyatakan meninggal dunia. Para korban ialah Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi. Sementara, Dede Solehudin dan Neng Ayu Susilawati menjalani perawatan dan belakangan dinyatakan sehat.

RSUD Bantargebang menyatakan ada indikasi keluarga tersebut diduga keracunan.

“Yang jelas pasien yang kemarin kita tangani itu indikasinya keracunan,” kata Humas RSUD Bantargebang Sandi Romadoni kepada wartawan, Jumat 13 Januari 2023.

Polisi Temukan Kejanggalan

Dalam penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi menemukan kejanggalan dimana ditemukan zat-zat beracun di rumah satu keluarga. Belakangan dari hasil forensik dan laboratorium zat-zat tersebut merupakan racun tikus dan racun hama yaitu pestisida.

"Ada kejanggalan, ada racun tikus dan hama, ada lubang kubur di belakang rumah, ada luka-luka di wajah," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Kamis (19/1/2023).

Temuan tersebut memastikan satu keluarga yang berujung tewasnya tiga orang itu bukanlah keracunan. Melainkan dibunuh oleh seseorang.

"Ditemukan fakta baru bahwa narasi yang dikembangkan bahwa ketiga korban mati karena keracunan itu tidak benar, tapi itu pembunuhan. Akan didalami apakah pembunuhan berencana, atau pembunuhan disertai pembunhan lain, atau pembunuhan biasa," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, dalam press conference.

Tiga Pembunuh Ditangkap, Salah Satunya Sang Suami

Tak lama setelah penyelidikan, polisi menangkap dua orang yang berlokasi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dua orang itu yakni Wowon (60) alias Aki yang merupakan suami sambung dari Ai Maimunah serta Solihin. Saat polisi melakukan interogasi, ternyata Dede Solehudin atau salah satu anggota keluarga yang selamat saat diduga keracunan justru juga mengarah kepada tersangka.

"Yang satu (Dede) minum racun sengaja. Minum racun tetapi tidak banyak dan ternyata ini juga tersangka," ucap Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Polisi menyatakan ketiga pelaku ini merupakan orang dekat dari korban keluarga yang meninggal dunia. Bahkan salah satunya merupakan suami sambung dari Ai Maimunah.

"Ditemukan bahwa pelakunya adalah Wowon alias Aki, Solihin dan MBE Soleh, ketiganya ternyata orang dekat dari para korban, bahkan salah satu pelaku ini merupakan suami dari korban," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Penangkapan Wowon, Solihin dan Dede Solehudin tidak hanya menguak penyebab kematian satu keluarga di Kota Bekasi. Namun juga tidak pidana lainnya yakni pembunuhan berantai.

Pembunuhan berantai yang dilakukan ketiga tersangka ini terkuak ketika polisi mendalami motif pembunuhan satu keluarga. Ternyata, pembunuhan dilakukan lantaran korban keluarga dianggap berbahaya karena mengetahui ketiga tersangka melakukan tindak pembunuhan lainnya.

"Apa motif pelaku? Ternyata korban (keluarga) dibunuh karena para tersangka melakukan tindak pidana lain. Mereka (tersangka) melakukan serangkaian pembunuhan atau serial killer," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Pembunuhan Berantai Berkedok Supranatural

Rupanya dalam keseharian, ketiga tersangka menarasikan diri sebagai orang yang mampu meningkatkan kekayaan, memotivasi orang lain dan melakukan janji-janji. Namun, bukannya memberikan kekayaan, ketiga tersangka justru menghilangkan nyawa-nyawa korban penipuannya.

"Mereka melakukan serial killer (pembunuhan berantai) dengan motif janji dikemas supranatural. Jadi perjalanan pembunuhan endingnya ambil uang dari orang yang terpedaya," tutur Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

"Awalnya penipuan, janji dan motivasi kesuksesan hidup, setelah korban serahkan harta benda, lalu dihilangkan (dibunuh), termasuk saksi yang mengetahui," sambungnya.

Ketiga tersangka ternyata bukan hanya membunuh keluarganya di Kota Bekasi. Melainkan juga pernah membunuh enam orang lainnya.

"Jumlah korban tiga orang meninggal di Bekasi, kemudian di Cianjur empat orang, ada satu kerangka lagi sedang dalam pencarian dan satu di Garut, sudah dikubur setelah ditemukan," ucap Fadil.

Korban-korban lain itu dibunuh kemudian di kubur

Korban Pembunuhan Merupakan Anggota Keluarga Tersangka

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs merupakan anggota keluarga.

"Yang jadi catatan kami, korban sebagian besar adalah family tree para tersangka, yaitu istrinya, mertuanya dan anaknya," ucap Hengki.

Secara rinci, berikut daftar korban dari para tersangka:

Bekasi:

1. Ai Maimunah (40), istri siri dan anak tiri dari Wowon.

2. Ridwan Abdul Muiz (20) anak kandung Ai Maimunah dari suami pertama

3. Muhammad Riswandi (16) anak kandung Ai Maimunah dari suami pertama

Cianjur (Sudah Dikubur di Pekarangan Rumah)

4. Lubang Pertama diduga Bayu usia dua tahun.

5. Lubang Kedua diduga atas nama Noneng

6. Lubang Kedua diduga atas nama Wiwik

7. Lubang Ketiga diduga atas nama Fadilah

Garut:

8. Satu jenazah belum diketahui identitasnya, sempat dibuang ke laut, ditemui warga hingga akhirnya dikuburkan secara wajar.

9. Belum teridentifikasi.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement