PRAHA - Mantan panglima militer dan pejabat tinggi NATO Petr Pavel memenangkan pemilihan presiden Republik Ceko pada Sabtu, (28/1/2023). Pavel mengusung janji untuk menjaga Republik Ceko memiliki hubungan kuat dengan Barat dan menjembatani perbedaan politik masyarakat.
Pavel, seorang pensiunan jenderal yang pertama kali mencalonkan diri, memenangkan 58,3% suara untuk mengalahkan miliarder mantan perdana menteri Andrej Babis.
BACA JUGA: Seminggu Dirawat di ICU, Presiden Ceko Dinyatakan Tidak Bisa Menjalankan Tugas
Pria berusia 61 tahun itu adalah seorang sosial liberal yang telah berkampanye sebagai calon independen dan mendapatkan dukungan dari pemerintah kanan-tengah.
Pavel menyampaikan pesan persatuan saat berpidato kepada para pendukung dan jurnalisnya di tempat konser Praha, menyusul kemenangannya pada Sabtu.
"Nilai-nilai seperti kebenaran, martabat, rasa hormat dan kerendahan hati menang," katanya sebagaimana dilansir Reuters.
BACA JUGA: Buntut Pandora Papers, Polisi Buka Penyelidikan Terhadap PM Ceko
"Saya yakin bahwa nilai-nilai ini dimiliki oleh sebagian besar dari kita, ada baiknya kita mencoba menjadikannya bagian dari hidup kita dan juga mengembalikannya ke Kastil Praha dan politik kita."
Presiden Republik Ceko saat ini Milos Zeman telah mendorong hubungan yang lebih dekat dengan Beijing dan juga dengan Moskow sampai Rusia menginvasi Ukraina. Pemilihan Pavel diyakini akan menandai perubahan tajam dalam kebijakan tersebut.