Share

Soal Pasok Pesawat Tempur F-16 ke Ukraina, Sekutu Barat Kirim Pesan Tak Satu Suara

Susi Susanti, Okezone · Rabu 01 Februari 2023 09:31 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 01 18 2756833 soal-pasok-pesawat-tempur-f-16-ke-ukraina-sekutu-barat-kirim-pesan-tak-satu-suara-ID5yAu1QSH.jpg Pesawat tempur F-16 (Foto: AFP)

UKRAINA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menolak memasok jet tempur F-16 ke Ukraina, meskipun ada seruan baru dari pejabat tinggi Kyiv untuk dukungan bantuan militer udara yang mendesak.

Ditanya pada Senin (30/1/2023) apakah AS akan mengirim pesawat, Biden mengatakan "tidak". Inggris juga mengatakan "tidak praktis" untuk mengirim pesawatnya ke Ukraina.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macon mengatakan "menurut definisi, tidak ada yang dikecualikan" sebelum bertemu dengan seorang menteri Ukraina.

BACA JUGA:  AS Menolak, Polandia dan Prancis Pertimbangkan Kirim Jet Tempur untuk Ukraina

Ukraina diketahui terus mengatakan jet canggih akan membantu melindungi langitnya dari serangan Rusia.

BACA JUGA: Biden Tolak Berikan Jet Tempur F-16 untuk Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pejabat tinggi militer negara itu mengatakan seharusnya tidak ada tabu pada bantuan militer semacam itu. Tetapi AS dan mitranya khawatir hal ini akan menyebabkan eskalasi lebih lanjut dengan Rusia yang bersenjata nuklir.

Pada Selasa (31/1/2023), juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ihnat dikutip oleh situs berita Ukrainska Pravda mengatakan bahwa Kyiv membutuhkan hingga 200 jet tempur multi-peran - seperti F-16 - untuk mempertahankan langitnya.

Dia mengatakan bahwa Rusia saat ini mengungguli Ukraina lima hingga enam kali lipat dalam hal jumlah pesawat perang.

Follow Berita Okezone di Google News

F-16 buatan AS akan menjadi peningkatan signifikan pada jet tempur era Soviet - kebanyakan MiG - yang saat ini digunakan Ukraina, yang dibuat sebelum negara itu mendeklarasikan kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991.

Namun, Biden telah berulang kali menolak permintaan Ukraina untuk jet tersebut, alih-alih berfokus pada memberikan dukungan militer di bidang lain.

Sekutu Barat lainnya memberikan pendapat yang kurang definitif. Pada Senin (30/1/2023), Macon tidak mengesampingkan pengiriman pesawat perangnya ke Ukrain. Tetapi dia menekankan bahwa hal itu tidak boleh memperburuk situasi atau membatasi kemampuan Prancis untuk mempertahankan diri.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov sekarang berada di Paris, di mana ia diperkirakan akan membahas masalah tersebut dengan Macron dan pejabat militer Prancis pada Selasa (31/1/2023) malam.

Polandia - sekutu utama Ukraina lainnya - juga tidak mengesampingkan pengiriman F-16 ke Kyiv. Namun, Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan langkah seperti itu hanya mungkin dilakukan "dalam koordinasi penuh" dengan anggota NATO lainnya.

AS mengumumkan minggu lalu akan memasok Kyiv dengan 31 tank Abrams, membalikkan sikap sebelumnya tentang masalah ini. Inggris dan Jerman juga menjanjikan dukungan serupa.

Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Melnyk menyambut baik pengumuman itu tetapi meminta sekutu untuk membentuk "koalisi jet tempur" yang juga akan memberi Ukraina jet tempur Eurofighters, Tornado, Rafale Prancis, dan Gripen Swedia.

Pada Selasa (31/1/2023), juru bicara PM Inggris Rishi Sunak mengatakan dia tidak mengetahui adanya permintaan resmi dari Ukraina untuk pesawat, menambahkan bahwa "Jet Typhoon dan F-35 Inggris sangat canggih dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk belajar terbang".

“Mengingat kami yakin tidak praktis mengirim jet itu ke Ukraina,” terangnya.

Namun, juru bicara itu mengatakan Sunak telah melakukan diskusi intensif dengan penasihat militer dan kesimpulannya adalah bahwa mengingat keuntungan Rusia dalam jumlah, perang gesekan yang berkelanjutan tidak akan menguntungkan Ukraina.

Jerman juga mengatakan tidak akan mengirim jet tempur ke Ukraina.

F-16 Fighting Falcon secara luas dianggap sebagai salah satu jet tempur paling andal di dunia dan digunakan oleh negara lain, seperti Belgia dan Pakistan.

Menurut Angkatan Udara AS, jet tempur itu dapat dipersenjatai dengan rudal dan bom yang dipandu dengan presisi dan mampu terbang dengan kecepatan 1.500 mph (2.400 km / jam).

Kemampuan penargetan F-16 akan memungkinkan Ukraina untuk menyerang pasukan Rusia dalam segala kondisi cuaca dan pada malam hari dengan akurasi yang lebih tinggi.

Moskow telah berulang kali menuduh NATO sebagai agresor, memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut dapat memicu perang nuklir.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini