Share

Rusia Klaim Temukan 20.000 Dokumen Buktikan Adanya Laboratorium Senjata Biologis AS di Ukraina

Rahman Asmardika, Okezone · Rabu 01 Februari 2023 12:22 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 01 18 2756963 rusia-klaim-temukan-20-000-dokumen-buktikan-adanya-laboratorium-senjata-biologis-as-di-ukraina-u9OKy8CGa3.jpg Ilustrasi. (Foto: Reuters)

MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia awal pekan ini memberikan lebih banyak bukti terkait laboratorium biologis yang didanai Amerika Serikat (AS) di Ukraina. Dokumen dan materi yang ditemukan oleh pasukan Rusia menunjukkan bahwa perusahaan farmasi Barat yang beroperasi di wilayah yang berada di bawah kendali Kiev melakukan penelitian HIV/AIDS terhadap personel militer Ukraina.

BACA JUGA: Rusia Tuduh Ukraina Hancurkan Bukti Program Senjata Biologi yang Didanai AS

Komandan Pasukan Pertahanan Nuklir, Biologi, dan Kimia Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov pada Senin, (30/1/2023) mempresentasikan dokumen berbahasa Ukraina yang merujuk pada studi infeksi HIV yang dimulai pada 2019. Daftar kelompok sasaran dari penelitian itu menunjukkan tentara Ukraina, bersama narapidana, pecandu narkoba, dan “pasien di risiko tinggi infeksi.”

Menurut Kirillov, militer Rusia telah menemukan lebih dari 20.000 dokumen dan materi lain yang terkait dengan program biologi di Ukraina, saat mewawancarai saksi mata dan peserta.

Bukti tersebut “menegaskan fokus Pentagon dalam menciptakan komponen senjata biologis dan mengujinya pada populasi Ukraina dan negara-negara lain di sepanjang perbatasan (Rusia),” kata Kirilov kepada wartawan.

BACA JUGA: Rusia Beri Bukti Baru Biolab Ukraina yang Didanai AS, Anak Biden Ikut Terlibat

Berdasarkan dokumen yang berasal dari Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan (DTRA) Pentagon, militer Rusia mengidentifikasi delapan orang lagi yang terlibat dalam penelitian yang didanai AS di Ukraina. Di antara nama-nama yang dilihat Kirillov terdapat Karen Saylors dari Labyrinth Global Health, sebelumnya dari Metabiota, sebuah perusahaan yang terkait dengan Hunter putra Presiden AS Joe Biden.

Follow Berita Okezone di Google News

Kumpulan dokumen terbaru, milik perusahaan Pharmbiotest, ditemukan di Lisichansk di Republik Rakyat Lugansk (LPR) awal Januari, kata Kirillov.

“Sampel klinis dan catatan pasien dengan data pribadi mereka dikubur, dan tidak dikremasi atau dihancurkan dengan cara yang semestinya. Ini menunjukkan bahwa penghancuran barang bukti ini dilakukan dengan sangat tergesa-gesa,” kata letnan jenderal itu sebagaimana dilansir RT.

Pada Oktober 2022, Rusia mengajukan pengaduan resmi atas dugaan aktivitas biologis yang didukung AS di Ukraina dan meminta penyelidikan PBB atas masalah tersebut. Dewan Keamanan PBB menolak proposal Moskow setelah AS, Inggris, dan Prancis memberikan suara menentangnya.

Sebagai bukti dari ancaman luas yang ditimbulkan oleh penelitian biologis Pentagon yang dilakukan di luar perbatasan Amerika, Kirillov merujuk pada keterlibatan AS yang disebutkan sebelumnya dalam studi virus corona, termasuk dengan mendanai EcoHealth Alliance, kelompok nirlaba yang mengontrak laboratorium di Wuhan, China.

Kirillov juga mengungkit wabah Rift Valley Fever pada 1977 di Mesir, dekat laboratorium biologi yang dijalankan oleh Angkatan Laut AS.

Menurut klaim Kirillov, penyakit yang sebelumnya hanya diketahui di selatan Sahara muncul secara mengejutkan di Kairo beberapa bulan setelah pegawai laboratorium divaksinasi untuk menangkal penyakit tersebut. Selain itu, strain Kairo "sangat patogen" dibandingkan dengan gejala penyakit seperti flu biasa, menunjukkan keterlibatan eksperimen peningkatan fungsi.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini