Kumpulan dokumen terbaru, milik perusahaan Pharmbiotest, ditemukan di Lisichansk di Republik Rakyat Lugansk (LPR) awal Januari, kata Kirillov.
“Sampel klinis dan catatan pasien dengan data pribadi mereka dikubur, dan tidak dikremasi atau dihancurkan dengan cara yang semestinya. Ini menunjukkan bahwa penghancuran barang bukti ini dilakukan dengan sangat tergesa-gesa,” kata letnan jenderal itu sebagaimana dilansir RT.
Pada Oktober 2022, Rusia mengajukan pengaduan resmi atas dugaan aktivitas biologis yang didukung AS di Ukraina dan meminta penyelidikan PBB atas masalah tersebut. Dewan Keamanan PBB menolak proposal Moskow setelah AS, Inggris, dan Prancis memberikan suara menentangnya.
Sebagai bukti dari ancaman luas yang ditimbulkan oleh penelitian biologis Pentagon yang dilakukan di luar perbatasan Amerika, Kirillov merujuk pada keterlibatan AS yang disebutkan sebelumnya dalam studi virus corona, termasuk dengan mendanai EcoHealth Alliance, kelompok nirlaba yang mengontrak laboratorium di Wuhan, China.