NEW YORK - Amerika Serikat (AS) dan Rusia bersitegang pada Sabtu (4/2/2023) terkait laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang krisis kemanusiaan di Ukraina. Moskow menuduh laporan itu bermotivasi politik dan Washington menyerukan agar laporan itu segera diperbarui.
Laporan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus itu disampaikan kepada dewan eksekutif organisasi, di mana Rusia dan AS terdaftar di sana.
Laporan itu meliputi peristiwa dalam sembilan bulan pertama tahun 2022 dan mengklasifikasikan situasi di Ukraina, yang diinvasi Rusia pada 24 Februari lalu, sebagai salah satu dari delapan darurat kesehatan global yang akut.
BACA JUGA:Â Â Jenazah 2 Sukarelawan Inggris yang Terbunuh di Ukraina Ditemukan dalam Pertukaran Tahanan dengan Rusia
Laporan tersebut mendokumentasikan lebih dari 14.000 korban sipil, dengan 17,7 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan dan 7,5 juta pengungsi Ukraina mengungsi di seluruh Eropa.
BACA JUGA:Â Demi Raih Lebih Banyak Dukungan, Putin Samakan Perang Dunia II dengan Perang Rusia-Ukraina
Dari 471 serangan dengan senjata berat di fasilitas kesehatan secara global, 448 terjadi di Ukraina.
Perwakilan Rusia untuk dewan WHO menyebut laporan itu dipolitisasi secara sepihak dan menggambarkan rujukannya ke Ukraina sebagai tuduhan tidak berdasar.
Moskow membantah menargetkan warga sipil di Ukraina sejak memulai apa yang disebutnya operasi militer khusus, yang juga menghancurkan kota-kota Ukraina, menewaskan ribuan pejuang dan mengguncang ekonomi global.
Follow Berita Okezone di Google News