BANDUNG - Sejumlah organisasi kepemudaan (OKP) mendorong keterwakilan pemuda pada kabinet Pemerintahan Jokowi Widodo, yang dianggap masih minim. Saat ini, pemuda menghadapi banyak persoalan di tengah posisi pemuda sebagai masa depan bangsa.
Hal itu mencuat di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Bandung.
"Kami menangkap aspirasi teman-teman pemuda KNPI, di mana di tengah isu reshuffle kabinet, kami menginginkan ada keterwakilan pemuda di akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo," kata Ketua Umum Pemuda Minang, M Rafik Perkasa Alamsyah, Minggu (5/2/2023).
Menurut dia, dengan adanya keterwakilan pemuda di kabinet, aspirasi dan persoalan pemuda setidaknya bisa tertampung dan dicarikan solusinya. Hal ini penting melihat masih kurangnya keterwakilan pemuda di kabinet Jokowi Widodo yang menyebabkan pemuda seolah kehilangan induk.
"Sekarang keterwakilan pemuda belum ada di kabinet. Jika ada keterwakilan pemuda, ini akan menjadi prestasi bagi Jokowi, dia akan dikenang sebagai presiden yang aspiratif terhadap pemuda," kata umar Rafik yang pernah menjadi tim kampanye pemenangan Jokowi.
Indonesia, saat ini menghadapi persoalan bonus demografi. Jika peran pemuda tidak dimanfaatkan secara baik, bonus demografi dikhawatirkan akan menjadi bumerang demografi. Berbagai persoalan akan muncul seperti pengangguran, kriminalitas, dan lainnya.
Follow Berita Okezone di Google News