Share

Penduduk Lebih dari 250 Juta, Ketum KNPI: Jangan Sampai Jadi Bumerang Demografi

Arif Budianto, MNC Portal · Senin 06 Februari 2023 00:58 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 06 525 2759581 penduduk-lebih-dari-250-juta-ketum-knpi-jangan-sampai-jadi-bumerang-demografi-X7sCZCSDOa.jpg Rakernas KNPI (foto: dok ist)

BANDUNG - Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Muhammad Ryano Panjaitan mengatakan, bonus demografi Indonesia dengan penduduk lebih dari 250 juta, mestinya tidak menjadi bumerang demografi, dengan memaksimalkan peran pemuda. Pemuda dianggap memiliki kekuatan besar memajukan bangsa dengan terlebih dulu mandiri secara ekonomi.

Hal itu diutarakan Ryano saat acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Jumat 3 Februari 2023.

"Kita memiliki bonus demografi, tetapi jika ini tidak dimaksimalkan, akan menjadi bumerang demografi. Jika bonus demografi tidak dibarengi mentalitas, pengetahuan kebangsaan, keimanan, dan tidak diberi peluang, maka bukan menjadi bonus, tapi jadi bumerang demografi," jelas Ryano.

 BACA JUGA:KNPI dan Raja Nusantara Gelar Pertemuan di Bandung, Sejumlah Menteri dan Gubernur Jabar Hadir

KNPI, kata dia, saat ini memiliki jaringan organisasi hingga tingkat kecamatan. KNPI akan memaksimalkan para anggotanya melalui program Activispreaner. Sebuah program yang mengajak pemuda mandiri secara ekonomi.

"Saat ini, 60 sampai 70 persen pemuda belum mandiri secara ekonomi. Apalagi saat ini kita dihadapkan pada tantangan tingkat pendidikan pemuda yang masih rendah. Artinya, kita akan sangat mudah digantikan oleh robot," sambungnya.

Diketahui, Rakernas dan Musyawarah Agung yang digelar selama dua hari itu nampak hadir secara virtual Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir secara langsung dan menyambut baik Rakernas KNPI dan Musyawarah Agung oleh DPP KNPI yang dipimpin M. Ryano Panjaitan.

 BACA JUGA:Ridwan Kamil: KNPI Jangan Terpecah dan Tetap Satu Komando

Hadir juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menitipkan pesan kepada peserta Rakernas dalam sambutannya sebagai Gubernur Jawa Barat.

“Saya mengajak KNPI menjadi pelopor dinamika pembangunan Indonesia. Kalau Anda sudah memakai Gedung Merdeka, harus lahir gagasan-gagasan besar. Di sini (Gedung Merdeka) harus lahir sebuah perubahan, sebuah sikap, sebuah konsepsi tentang masa depan yang besar," kata Ridwan Kamil.

Follow Berita Okezone di Google News

"Saya berharap KNPI ini tidak pecah belah. Sesuai dengan SK Kemenkumham-nya, diberikan kepada ketua umum M. Riyano Panjaitan. Perselisihan yang ada harus dihilangkan sehingga KNPI mampu memajukan Indoenesia," pungkas Kang Emil, sapan akrab Ridwan Kamil

Menurut Ketua Pengarah Rakernas KNPI, Dikson Ringo, acara ini merupakan forum konsolidasi program dan kebijakan strategis organisasi yang melibatkan MPI DPP KNPI, DPP KNPI, OKP Tingkat Nasional dan DPD KNPI Provinsi se Indonesia.

"Rakernas KNPI ini akan dipadukan dengan musyawarah Agung yang merupakan pertemuan pemuda bersama para raja, sultan dan tokoh adat nusantara. Forum Konsultasi ini sebagai bentuk penegasan bahwa Republik Indonesia merupakan negara bangsa (nation state)," katanya.

Forum konsultasi ini, kata dia, ingin mendorong kemajuan peradaban Indonesia yang berbasis pada revolusi kebudayan Bangsa Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan launching kartu pengurus KNPI (Activispreaner card) dan mobile Apps KNPI yang bisa diakses oleh seluruh pengurus dan anggota KNPI se-Tanah Air. Juga dilakukan penandatanganan MoU antara KNPI dengan Kementerian Tenaga Kerja RI tentang Pembinaan Tenaga Kerja Mandiri Pemula.

Pada hari kedua, hadir Habib Luthfi bin Yahya selaku Dewan Pertimbangan Presiden RI dan pemikir kebangsaan Yuddy Latief. Pada hari kedua, juga dilakukan pertemuan pemuda bersama raja, sultan dan tokoh adat Nusantara. Selain itu akan ada pertunjukan musik spesial dan kirab budaya dari berbagai kerajaan di Nusantara.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini