BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendukung penuh Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Musyawarah Agung yang digelar di Bandung pada 3-4 Februari 2023.
Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan diizinkannya Gedung Merdeka dipakai untuk pembukaan Rakernas KNPI. Gelaran tersebut akan dihadiri angggota KNPI dari seluruh Indonesia beserta para raja, sultan dan tokoh adat nusantara.
 (Baca juga: KNPI dan Raja Nusantara Gelar Pertemuan di Bandung, Sejumlah Menteri dan Gubernur Jabar Hadir)
Menko Marves RI Luhut Binsar Pandjaitan, membuka acara sekaligus memberikan paparan tentang Transformasi Politik Menuju Indonesia Emas 2045.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil memberikan pesan kepada KNPI saat menghadiri pembukaan rakernas tersebut. Pesan itu terkait kekompakan di tubuh KNPI.
"Kami hanya ingin mendukung satu KNPI, tidak boleh ada lagi pecah-pecah di pusat sesuai dengan SK Kemenkumham-nya," kata Ridwan Kamil, Jumat (3/2/2023).
SK Kemenkumham itu, kata Ridwan Kamil, diberikan kepada Ketua Umum KNPI, Muhammad Ryano Panjaitan. Apabila demikian, kata Ridwan Kamil, maka Jabar akan satu komando dan fatsun kepada Ketum Ryano.
"Mudah-mudahan jadi contoh bahwa yang bikin kita berhasil adalah pada saat persatuan dan mengurangi pertengkaran," pesan Kang Emil, sapaannya.
Selain itu, Kang Emil juga meminta para pemuda pemilik masa depan memahami kembali Indonesia. Sebab, Tanah Air ini kaya raya dan ekonominya tengah dalam posisi positif.
"Jangan bertengkar, jangan bodoh, jangan kena stunting, semua bisa berhasil, 2045 benar-benar mimpi besar itu akan kita jemput," ucap orang nomor satu di Jabar ini.
Dikatakan Kang Emil, sebagai Gubernur Jabar, dirinya hanya bertugas menginsipari. Caranya yakni dengan tindakan dan memberikan bukti prestasi agar yang lain bisa mengikuti.
"Kalau seorang saya bisa, insya Allah Anak-anak muda yang sangat luar biasa ini bisa berprestasi di zamannya masing-masing," tuturnya.
Jangan Sampai Jadi Bumerang Demografi
Ketua Umum KNPI Muhammad Ryano Panjaitan mengatakan, bonus demografi Indonesia dengan penduduk lebih dari 250 juta, mestinya tidak menjadi bumerang demografi, dengan memaksimalkan peran pemuda. Pemuda dianggap memiliki kekuatan besar memajukan bangsa dengan terlebih dulu mandiri secara ekonomi.
"Kita memiliki bonus demografi, tetapi jika ini tidak dimaksimakkan, akan menjadi bumerang demografi. Jika bonus demografi tidak dibarengi mentalitas, pengetahuan kebangsaan, keimanan, dan tidak diberi peluang, maka bukan menjadi bonus, tapi jadi bumerang demografi,”ujarnya pada Rakernas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Gedung Merdeka, Bandung.
KNPI, kata dia, saat ini memiliki jaringan organisasi hingga tingkat kecamatan. KNPI akan memaksimalkan para anggotanya melalui program Activispreaner. Sebuah program yang mengajak pemuda mandiri secara ekonomi.
"Saat ini, 60 sampai 70 persen pemuda belum mandiri secara ekonomi. Apalagi saat ini kita dihadapkan pada tantangan tingkat pendidikan pemuda yang masih rendah. Artinya, kita akan sangat mudah digantikan oleh robot, " jelas dia.
Follow Berita Okezone di Google News