2. Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat
Edi Sudrajat adalah seorang Panglima TNI ke-10 pada 1993 di masa pemerintahan Presiden Soeharto. Dia diangkat menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Try Sutrisno.
Pria kelahiran Jambi, 22 April 1938 ini merupakan salah satu dari lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1960 sebagai satu-satunya Perwira Tinggi (Pati) TNI yang pernah menduduki tiga jabatan sekaligus secara bersamaan yaitu, jabatan KASAD, Panglima TNI, Menteri Pertahanan dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan VI di era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Sebagai prajurit Korps Baret Merah, berbagai penugasan pernah dilakukan oleh Edi Sudrajat di antaranya, Operasi Trikora pembebasan Irian Barat kini bernama Papua. Kemudian operasi menumpas pemberontakan bersenjata Republik Maluku Selatan (RMS), Organisasi Papua Merdeka (OPM). Edi juga berperan dalam menumpas Gerakan 30 September/PKI.
3. Jenderal TNI (Purn) L.B. Moerdani
Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani, atau L.B. Moerdani, atau kerap disebut Benny Moerdani merupakan Jenderal Kopassus pertama yang menjabat sebagai Panglima TNI. Ia lahir di Blora, Jawa Tengah pada 2 Oktober 1932 ini menjabat Panglima TNI ke-8 menggantikan Jenderal TNI M. Jusuf.
Sosok Benny Moerdani dikenal sebagai perwira TNI yang banyak berkecimpung di dunia intelijen, sehingga sosoknya banyak dianggap misterius. Ia juga merupakan salah satu tokoh militer Indonesia paling berpengaruh pada era Orde Baru.
Ketika Operasi Militer Penanganan Pembajakan Pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 di Bandara Don Mueang, Bangkok, Kerajaan Thai, Benny Moerdani sebagai seorang Perwira turun langsung terjun menangani operasi tersebut pada 28 Maret 1981. Operasi ini kemudian tercatat sebagai peristiwa pembajakan pesawat pertama dalam sejarah maskapai penerbangan Republik Indonesia dan terorisme bermotif jihad pertama di Indonesia. Berbagai kalangan juga menganggapnya sebagai sosok yang bertanggung jawab terhadap peristiwa Tanjung Priok dan penembakan misterius pada tahun 1980-an.