TURKI - Ribuan orang yang kehilangan rumah dalam bencana gempa dahsyat magnitudo 7,8 berkerumun di sekitar api unggun dan mendesak bantuan makanan dan air dalam cuaca yang sangat dingin, tiga hari setelah gempa dan serangkaian gempa susulan melanda Turki dan Suriah.
Tim penyelamat melanjutkan pencarian mereka untuk menarik lebih banyak orang hidup-hidup dari puing-puing.
Meski kisah-kisah penyelamatan ajaib secara singkat membangkitkan semangat, namun kenyataan suram kesulitan yang dihadapi puluhan ribu orang yang selamat dari bencana itu jauh dari harapan.
Di kota Antakya, Turki, puluhan orang berebut meminta bantuan di depan sebuah truk yang membagikan mantel anak-anak dan perbekalan lainnya.
Ahmet Tokgoz, seorang korban selamat, meminta pemerintah untuk mengevakuasi orang-orang dari wilayah yang hancur.
BACA JUGA: 3 Jenazah Ditemukan saat Pencarian Tim Bola Voli di Hotel yang Runtuh Akibat Gempa Dahsyat Turki
Walau banyak dari puluhan ribu orang yang kehilangan rumah menemukan tempat berlindung di tenda, stadion, dan akomodasi, namun yang lainnya menghabiskan malam di luar ruangan sejak gempa terjadi.
“Apalagi dalam cuaca sedingin ini, tidak mungkin tinggal di sini,” katanya, dikutip AP.
“Orang-orang melakukan pemanasan di sekitar api unggun, tetapi api unggun hanya dapat menghangatkan Anda sebanyak itu. ... Jika orang tidak mati karena terjebak di bawah reruntuhan, mereka akan mati karena kedinginan,” lanjutnya.